Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Kena Macet Berjam-jam, Waspadai Efek Hormonal

Kompas.com - 21/05/2018, 18:48 WIB
Aris F Harvenda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, Kompas.comMacet dan stres merupakan padanan yang kerap keluar. Ternyata efek tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga orang lain atau lingkungan terdekat.

Parahnya lagi, itu akan berpengaruh kepada kesehatan badan dalam jangka waktu dekat maupun panjang.

"Stres, frustrasi, dan juga selalu timbul rasa tertekan adalah efek dari kemacetan. Bagaimana tidak, seharusnya hanya 20 menit sampai tujuan, tetapi ini bisa sampai 1 jam lebih, bahkan 2 jam. Situasi ini juga pastinya tidak dialami satu kali atau dua kali, tapi hampir setiap hari. Sedangkan tubuh kita tidak dirancang untuk bisa menahan stres dalam jangka waktu yang lama," ujar sorang psikolog Roslina Verauli beberapa waktu silam.

Tiap individu, lanjut Vera, memiliki respons yang berbeda-beda. Ada yang hanya mengeluh, mengeluarkan teriakan-teriakan, dan ada pula yang menanggapinya dengan emosional.

Gambaran kekerasan dalam kendaraan saat mengemudi dengan kurang lembut.captured via Youtube Gambaran kekerasan dalam kendaraan saat mengemudi dengan kurang lembut.
Kemudian ada juga respons fisiologis (tubuh), seperti ada yang cuma kelelahan, pegal-pegal atau bahkan sampai ada yang pingsan.

Hormonal

"Selain efek tersebut, ada juga efek hormonal, yakni badan akan mengalami sakit-sakitan. Namun yang pasti, respons setiap individu berbeda-beda karena memang secara profil klinis, ketahanan tubuh manusia tidak sama," ujar Vera.

Saat seseorang sudah mengalami stres dan frustrasi, plus kondisi tubuh yang lelah, maka berakibat negatif pada situasi harmonisasi lingkungan terdekat.

Mengemudi termasuk seni mengendalikan emosi. Jika tak pintar menyikapi, ternyata hal ini bisa memicu gangguan psikologis.SHUTTERSTOCK Mengemudi termasuk seni mengendalikan emosi. Jika tak pintar menyikapi, ternyata hal ini bisa memicu gangguan psikologis.
"Perlu diingat bahwa mereka (individu yang stres karena macet) terikat pada sebuah sistem, dan sistem paling kecil dari individu tersebut yaitu keluarga. Jadi jika salah satunya bermasalah, relasi intim akan terganggu," tutur Vera.

Efek lain yang akan ditimbulkan yaitu maki-memaki, bahkan berkelahi di jalan, saling meneriaki, dan masih banyak lagi hal buruk lain yang muncul.

"Itu normal, kita semua jadi agresif di jalan, karena agresif sendiri muncul dari kondisi stres yang berlebihan," ucap Vera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau