Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Prediksi "Ciutnya" Otomotif Nasional

Kompas.com - 19/04/2018, 10:16 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya sejak menjabat pada 2014 meresmikan pembukaan salah satu ajang otomotif tahunan terbesar, Indonesia International Motor Show (IIMS), Kamis (19/4/2018).

Selama empat tahun terakhir, IIMS selalu dibuka oleh Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla. Dalam sambutannya, Jokowi menyemangati industri otomotif untuk bergerak menghadapi kemajuan zaman.

“Dua pekan lalu bersama Menteri Perindustrian, saya baru meresmikan program Making Indonesia 4.0 sebagai tanggapan pemerintah atas fenomena revolusi industri 4.0. Industri 4.0 akan mentransformasi industri otomotif,” kata Jokowi di atas panggung.

Mobil Listrik

Salah satu contoh transformasi yang disebutkan adalah soal mobil listrik. Jokowi bertutur bahwa diprediksi industri otomotif akan menciut 90 persen bila masuk ke era mobil listrik.

Penyebabnya, mobil listrik lebih sederhana ketimbang mobil konvensional. Jumlah komponen yang digunakan hanya 1/10, jarang mogok, dan tidak perlu sering dirawat. Efeknya penggunaan komponen perakitan mobil akan berkurang dan bengkel juga kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Ini Titik Shuttle Bus Menuju IIMS 2018

Di lain sisi, kemajuan e-commerce dengan jasa aplikasi seperti GoJek dan Grab juga bakal mempengaruhi otomotif karena masyarakat akan lebih sering menggunakan satu mobil bersama-sama.

Jokowi bercerita, BMW saat ini sedang merancang program pemakaian mobil dengan abodemen bulanan. Artinya nantinya bisa saja banyak orang bisa mengakses mobil apa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Presiden RI Joko Widodo berkeliling IIMS 2018 didampingi CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama (baris kedua di kanan)Ghulam Nayazri/Kompas.com Presiden RI Joko Widodo berkeliling IIMS 2018 didampingi CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama (baris kedua di kanan)


“Tren seperti ini harus diperhatikan, ‘Ngapain masih beli mobil’? Hati-hati ini. Kalau orang hanya panggil mobil dan kalau mobil listrik komponen sedikit dan jarang sekali masuk bengkel, industri akan menciut luar biasa,” ucap Jokowi.

“Itu prediksi dan itu yang saya enggak percaya. Kalau pesimis seperti itu saya enggak percaya,” katanya lagi.

“Saya percaya dengan revolusi 4.0 pertumbuhan akan melonjak, bukan menciut. Pekerjaan yang dibutuhkan akan bertambah bukan berkurang. Jenis pekerjaan berbeda iya, bergeser iya, tapi apa jumlah pekerja akan berkurang? Menurut saya tidak,” papar Jokowi.

Jokowi berpikir positif bahwa ketika gaya berkendara masyarakat berubah menjadi menggunakan satu mobil bersama-sama, industri otomotif justru berkembang.

Coba pikir kembali, bila bisnis model panggil mobil bukan beli mobil. Mobil yang sama akan dipakai terus menerus. Dari situasi mobil pribadi, beralih ke mobil publik. Bukan hanya MRT, LRT atau Transjakarta, tapi nanti orang juga akan beralih ke mobil publik.

Berarti mobil dipakai terus-terusan, dipakai 18-24 jam per hari. Yang pasti mobil itu harus dirawat lebih insentif. Lebih sering dicuci. Kalau kita lihat cuci mobil, itu adalah jasa padat karya. Mobil itu juga enggak akan tahan lama, jangka hidupnya pendek. Siklusnya cepat. Mungkin mobil publik 2-4 tahun artinya produksi lebih banyak,” kata Jokowi.

Apresiasi Tema IIMS

Jokowi mengapresiasi penyelenggara IIMS yang menetapkan tema pada tahun ini “Your Infinite Automotive Experience”. Dia mengatakan penyelenggara sudah paham industri 4.0 sedang menuju sektor otomotif.

Lilik Oetama, Komisaris Utama Dyandra Promosinde dan CEO Kompas Gramedia dalam sambutannya sebelum Jokowi  mengatakan kehadiran Jokowi memberikan dampak luar biasa bagi penyelenggaraan IIMS. Diharapkan tahun ini IIMS bisa mencapai target pengunjung 525.000 orang dengan nilai transaksi Rp 3,3 triliun.

“Dyandra Promosindo ingin menawarkan inovasi untuk menawarkan dimensi baru yang bertaraf internasional,” kata Lilik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com