Jakarta, KompasOtomotif - Munculnya beberapa kekhawatiran ketika ingin membeli motor bekas merupakan hal wajar terjadi. Termasuk ketika ingin membeli motor keluaran Yamaha yang sudah tidak lagi diproduksi, yakni jenis RX King.
Namun demikian, kekhawatiran itu bisa diantisipasi dengan memperhatikan sejumlah hal yang terkait dengan motor tersebut. Stefano Kenrikp, pemilik bengkel motor YTS memberikan tips ketika ingin membeli motor
RX King.
Pertama, pastikan bahwa surat-surat kendaraannya lengkap, yakni Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Fachri Fachrudin Stefano Kenrikp, pemilik bengkel motor YTS di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur, tengah melayani sejumlah pelanggannya, Senin (6/11/2017).
Kemudian, nomor pada rangka dan mesin motor juga harus sesuai dengan yang tercantum di dalam surat-surat kendaraan. Selain itu, pastikan juga keaslian cetakan nomor pada rangka dan mesin motor.
Sebab, kata pria yang akrab disapa Anes ini, banyak nomor rangka dan mesin
RX King merupakan ubahan atau bukan lagi cetakan pabrik. Kemudian ketika hendak membayar pajak, polisi akan menahan motor tersebut.
"Di RX King banyak kasusnya seperti itu. Nomor mesin dan nomor rangka. Pastikan nomor mesin dan rangka sesuai tahun keluarannya (produksi)," kata Anes saat ditemui KompasOtomotif di bengkelnya di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (6/11/2017).
Nomor rangka dan mesin RX King yang diproduksi tahun 1995 dan sebelumnya, Yamaha mencetak nomor dengan cara diketok. Sementara untuk motor yang diproduksi setelah tahun tersebut, umumnya dicetak dengan cara gravir.
"RX King tahun 1995 ke bawah itu nomor mesinnya diketok oleh Yamaha, cetakannya cetak ketok. Tapi untuk tahun 1998 ke atas itu di gravir. Makanya, kalau beli (RX King) jangan sampai nomornya bukan original Yamaha," kata dia.
Kedua, lanjut Anes, calon pembeli motor
RX King perlu juga memperhatikan bagian mesin. Jangan sampai mesin motor tersebut sudah bocor atau rembes oli.
Selain itu, jika tampilan fisik mesin motor terlihat bagus maka perlu diperhatikan juga baut-baut pada mesin tersebut. Sedianya, baut-baut yang melekat pada mesin masih merupakan baut original.
"Dari situ bisa ketahuan (diperkirakan) bagaimana pemilik motor melakukan perawatan motornya dan kerja mekaniknya. Kalau bautnya enggak original kemungkinan isi (mesinnya) rongsokan (ubahan) semua," kata dia.
Mengenai baut original, kata Anes, berwarna lebih gelap. Sementara baut imitasi berwarna lebih terang, biasanya warna kuning atau silver.
Facebook Marali Ali Sepeda motor Yamaha RX King yang selesai direparasi.
Anes menambahkan, bagian lain yang perlu diperhatikan ketika membeli motor RX King, khususnya keluaran sebelum tahun 1998, adalah pada rem depan.
Sebab,
motor RX King keluaran tahun 1998 dan sebelumnya masih menggunakan piston dan kaliper single. Berbeda dengan RX King yang diproduksi setelah tahun tersebut, di mana menggunakan kaliper piston ganda pada rem depan.
"RX King biasanya bermasalah di rem depan. Kalau tipe lama, 1998 ke bawah itu biasanya bermasalah sama kaliper rem macet," kata dia.
Anes juga menyampaikan, soal kasarnya bunyi mesin RX King bukanlah acuan bahwa motor tersebut tidak dalam kondisi baik. Sebab, Yamaha memang memproduksi motor klas 135 cc tersebut dengan suara mesin yang kasar. Lebih jauh, Anes menyarankan calon pembeli motor RX King mengajak mekanik atau orang lain yang juga memahami seluk beluk motor tersebut.
Baca juga : Harga Yamaha RX King Kian Melambung, Sampai Rp 22 Juta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.