Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ducati Mau "Dicaplok" Jadi Merek India?

Kompas.com - 29/05/2017, 07:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Bologna, KompasOtomotif – Musibah yang menimpa Volkswagen terkait skandal emisi mobil dieselnya, menempatkan merek asal Jerman ini pada kondisi sulit. Penarikan besar-besaran, serta berbagai tuntutan di Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa wilayah lain, membuat kondisi finansialnya kedodoran.

Belum lagi, mereka mesti mengeluarkan dana besar untuk riset dan pengembangan teknologi dalam industri otomotif masa depan, mulai dari mobil ramah lingkungan sampai otonomos.

Untuk menutup pengeluaran, Volkswagen berencana menjual beberapa anak usahanya, salah satunya Ducati (selain Bentley dan Lamborghini). Di mulai sejak 2015, rumors tersebut terus berkembang sampai sekarang.

Baca juga : VW Bisa Kehilangan Bentley, Ducati, dan Lamborghini

Sampai saat ini daftar calon pelamar Ducati memang belum begitu panjang, tapi merek yang berpusat di Bologna ini cukup menarik minat sejumlah perusahaan investasi, seperti salah satunya mantan pemilik Ducati, Investindustrial.

Kemudian, perusahaan lain yang sedang diperbincangkan adalah Royal Enfield, di mana sebelumnya merupakan perusahan Inggris dan sekarang menjadi anak perusahaan dari India, Eicher Motors. Merek yang terkenal dengan model Bullet 500cc-nya dan Himalayan Adventure ini, merupakan pemimpin pasar di India untuk sepeda motor berukuran sedang, dan memiliki rencana pertumbuhan di pasar lain, termasuk Amerika Utara.

Baca juga : Volkswagen Jadi Buang Ducati?

Royal Enfield dilaporkan juga telah melakukan pendekatan ke Evercore, bank investasi Volkswagen. Evercore sendiri punya peran mengukur ketertarikan pasar terhadap Ducati, dan mengevaluasi apakah masuk akal bagi Volkswagen, untuk menjual perusahaan sepeda motor. Perundingan antara pihak VW dan Royal Enfield ini mungkin hanya awal.

Namun, saat dikonfirmasi, Siddhartha Lal, CEO Royal Enfield dan Eicher Motors, masih mengelak terkait kabar tersebut.

"Saya memiliki pandangan umum tentang perihal tersebut. Kami selalu terbuka terhadap pemikiran dan gagasan. Namun, kami adalah perusahaan yang paling fokus dan selektif. Jadi pada dasarnya, kami katakan tidak (belum absolut), kami masih fokus untuk yang ada sekarang, “ ujar Lal mengutip Motorcycle.com, Minggu (28/5/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau