Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Niaga dan Penumpang KTB Siap "Pisah Ranjang"

Kompas.com - 13/02/2017, 08:22 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Memasuki 2017, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengaku bakal lebih fokus dalam mengembangkan usaha bisnisnya di Indonesia. Guna mewujudkan hal tersebut, KTB mengambil langkah untuk memisahkan bisnis antara kendaraan penumpang dan niaga.

Rencana ini akan mulai dilaksanakan April 2017. KTB melakukan rombakan organisasi berupa pemisahan unit usaha, yakni perusahaan yang hanya bergerak di bisnis Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) yang memiliki fungsi sebagai manufaktur dan distributor.

Sedangkan untuk komposisi saham, akan dipecah menjadi tiga, yakni 40 persen PT Krama Yudha, 30 persen Mitsubishi Corporation, dan 30 persen lainnya untuk MFTBC.

"Restrukturisasi antara Mitsubishi Fuso dan Mitsubishi Motors di Indonesia ditujukan agar terus berkembang dan memperluas produk dan layanan dengan kualitas lebih baik," ucap Presiden Direktur KTB Hisashi Ishimaki di Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Baca: Mitsubishi Rombak Operasi Bisnis di Indonesia

Sementara itu, Director of MFTBC Marketing Division PT KTB Duljatmono, menjelaskan, dengan adanya pemisahan, masing-masing bisa lebih fokus pada segmennya. Hal ini akan berdampak bisa merespon permintaan pasar dengan cepat.

"Dampaknya positifnya cukup baik, salah satunya bisa merespon permintaan pasar dengan cepat dan lebih flexibel," kata Duljatmono di waktu yang sama.

Siasat 2017

KompasOtomotif-Donny Apriliananda Mitsubishi Colt Diesel mempunyai ciri khas baru, yakni gril dan logo yang kini dilabur krom.

Meski optimistis pasar kendaraan niaga bakal tumbuh di 2017, namun KTB mengklaim tidak memiliki strategi khusus yang akan diterapkan. Mitsubishi memilih menggunakan siasat yang sebelumnya sudah digunakan, tapi upayanya akan lebih ditingkatkan.

"Basic-nya masih sama dengan 2016. Tapi akan kami kuatkan lagi dalam beberapa hal, seperti aftersales service, ketersedian produk berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen, serta komunikasi dengan konsumen," papar Duljatmono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau