Jakarta, KompasOtomotif – Demi kenyamanan berkendara, keberadaan power steering pada mobil jadi salah satu yang tak bisa ditinggalkan. Tanpa teknologi ini, memutar kemudi butuh tenaga lebih, apalagi jika kendaraan mengangkut beban berat.
Saat ini dikenal ada dua jenis power steering yang populer digunakan, mulai dari hidrolik atau sistem konvensional dan elektrik yang sudah disematkan pada model-model mobil baru. Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator ADM, coba berbagi informasi mengenai komponen ini.
“Kalau electric power steering (EPS) itu menggunakan motor listrik pada sistem pengoperasiannya. Sementara hydraulic power steering (HPS), bekerja melalui pompa hidrolik yang memanfaatkan tenaga putaran mesin,” ujar Anjar kepada KompasOtomotif, Jumat (6/1/2017).
Anjar melanjutkan, untuk EPS yang saat ini sudah mulai banyak digunakan, memiliki kelebihan seperti less maintenance atau bebas perawatan. Lebih dari itu, sistem ini uga tidak membebani kerja mesin, sehingga bisa membantu mengefisiensi bahan bakar.
“Hal tersebut tidak terjadi untuk jenis HPS, yang membutuhkan perawatan, di mana bisa jadi celah kekurangannya. Untuk setiap 40.000 km sekali oli harus diganti, lalu pompanya juga menambah beban kerja mesin, sehingga memengaruhi efisiensi bahan bakar,” ujar Anjar.
Anjar menambahkan, saat ini model Daihatsu yang masih menggunakan sitem HPS adalah Luxio dan Gran Max. Dirinya juga menyampaikan kalau Daihatsu tidak menyediakan layanan penggantian dari power steering hidrolik menjadi elektrik.
“Daihatsu tidak melayani penggantian HPS ke EPS karena komponen suku cadang yang diganti cukup banyak dan tidak efisien secara biaya,” ujar Anjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.