Jakarta, KompasOtomotif – Sudah bukan zamannya kebut-kebutan, di tengah kondisi jalan yang semakin hari kian padat. Pengguna mobil kini mulai mengikuti tren yang bisa jadi lebih berguna, yakni mengemudi irit alias Eco Driving.
Beberapa kali dijabarkan soal metode pengemudian ini, terkait dengan teknik. Namun, menurut Sugihendi, Trainer Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia, justru hal paling penting adalah dalam eco driving adalah mindset.
”50 persen faktor penentu adalah pola pokir, bisa nggak mengendalikan emosi? Buat sebagian orang memang susah, dan itu perlu latihan,” ucap Sugihendi, dalam sebuah kesempatan di Bandung, belum lama ini.
Tak hanya pola pikir, Hendi juga menekankan soal cuaca. Ketika suhu makin rendah, kerapatan udara dikatakan makin bagus. Oksigen yang masuk ke ruang bakar makin rapat dan ini semakin menyempurnakan pembakaran.
”Misalnya, mengemudi malam hari akan lebih irit ketimbang siang. Tidak bisa dilawan. Ini otomatis,” kata Hendi.
Buat yang ingin me-review apa saja teknik yang dibutuhkan, Hendi memaparkan beberapa hal berikut ini sebagai kunci:
1. Injak gas secara halus. Jika mobil bertransmisi manual, secepat mungkin oper gigi. Kalau transmisi otomatis, tahan di putaran mesin tak lebih dari 2.000 rpm.
2. Antisipasi lalu lintas. Kadang kita suka lupa injak gas tanpa melihat situasi di depan. Padahal, mengurangi pengereman justru menjadi kunci mengemudi irit.
3. Jangan main setengah kopling untuk pengguna mobil bertransmisi manual. Tenaga mesin akan terbuang, otomatis bahan bakar juga ikut boros.
4. Engine brake. Selalu pakai kalau memungkinkan. Gunakan semaksimal mungkin.
5. Pertahankan kecepatan konstan di jalur bebas hambatan.
6. Usahakan jangan idle terlalu lama alias stasioner. Memang, ada kondisi yang harus begitu, termasuk saat berhenti di lampu merah.
7. AC. Kompresor ambil tenaga dari mesin. Semakin lama hidup, bahan bakar yang disedot semaki banyak. Temperatur tak perlu digeser sampai paling dingin, secukupnya saja agar kompresor tak banyak bekerja. Blower tidak akan berpengaruh.
8. Tutup jendela pada kecepatan tinggi. Jalan di atas 100 kpj, kaca terbuka. Berisik angin masuk menjadi hambatan.
9. Jangan agresif. Ini yang paling suli, tetapi justru paling penting. Tahan emosi di jalan otomatis membuat pengendaraan tidak agresif.