Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Tahu Triknya, Mobil buat Mudik Bisa Irit BBM!

Kompas.com - 02/07/2016, 05:31 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com –  
Kemacetan sudah pasti terjadi selama arus mudik dan lebaran. Volume kendaraan selama arus mudik lebaran tahun ini diperkirakan juga meningkat dibandingkan tahun lalu.

Kemehub memperkirakan, kendaraan pribadi yang dipakai mudik pada tahun ini akan mencapai 2,4 juta mobil, naik 4,5 persen dibandingkan setahun lalu. Sepeda motor bahkan diperkirakan melonjak sampai 5,6 juta unit, melompat 50 persen dibandingkan tahun lalu.

Dengan angka-angka itu, kemacetan bisa jadi akan lebih panjang pada tahun ini. Nah, di tengah kondisi lalu lintas seperti itu konsumsi bahan bakar kendaraan terutama mobil jadi lebih boros dari biasanya.

Waktu tempuh jadi lebih lama dan mesin mobil yang hidup terus-terusan saat macet merupakan penyebab utama bahan bakar minyak (BBM) cepat terkuras.

Berikut ini sejumlah tips agar biaya perjalanan Anda tak cuma habis buat membeli BBM:

Strategi isi BBM

Hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia mempunyai tangki penyimpanan di bawah tanah. Lokasi penyimpanan ini dan pilihan waktu mengisi BBM memiliki pengaruh terhadap pengeluaran untuk bahan bakar.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Petugas melayani pembeli bahan bakar minyak jenis baru, Pertalite, di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015). PT Pertamina (Persero) hari ini mulai menjual Pertalite dengan oktan 90 kepada konsumen dengan harga Rp 8.400 per liter.

Saat temperatur tanah panas atau tinggi-–biasanya pada siang hari-maka cairan BMM jadi cepat mengembang atau menguap. Karenanya, mengisi BBM pada siang hari membuat jumlah BBM yang terisi ke dalam tangki kendaraan jadi lebih sedikit dibandingkan jumlah liter yang Anda beli.

Sementara itu, saat suhu tanah masih dingin--pada pagi dan malam hari--kemungkinan BBM mengembang dan memuai lebih kecil. Jadi, mengisi bensin saat suhu tanah dingin membuat jumlah bensin yang terisi ke dalam tangki kendaraan akan lebih sesuai dengan jumlah liter yang dibeli.

Hindari juga mengisi bensin saat kondisi tangki bahan bakar kendaraan sudah hampir habis. Lebih baik isi bensin saat tangki bahan bakar mobil  Anda  masih terisi setengah.

Semakin banyak bahan bakar di dalam tangki akan semakin sedikit udara ada di dalam tangki bahan bakar. Keberadaan udara di dalam tangki bahan bakar akan membuat BBM lebih cepat terbakar daripada biasanya.

Pemilihan rute

Bila jalur mudik utama padat dan macet carilah jalur alternatif lain yang lebih lancar. Tak masalah jalur tersebut lebih jauh jaraknya asal lancar.

Rute jalan yang lancar membuat konsumsi bahan bakar mobil lebih irit ketimbang rute dekat tapi macet.

Hindari bawa barang bawaan berlebihan

Jangan membawa barang bawaan melebihi daya angkut mobil. Selain bahaya untuk keselamatan, membawa barang melebihi kapasitas juga membuat mesin mobil bekerja lebih berat sehingga menguras bahan bakar lebih banyak.

Menaruh barang-barang di atas mobil juga dapat meningkatkan tekanan angin sehingga mengurangi aerodinamika mobil. Akibatnya, laju kendaraan pun jadi lebih berat sehingga membuat konsumsi  bahan bakar jadi lebih boros.

Bawa barang-barang yang penting saja dan kemaslah dengan seefisien mungkin. Bila terpaksa harus membawa barang yang berat dan memakan tempat lebih baik kirimkan saja lewat jasa ekspedisi.

Teknik mengemudi

Hindari menginjak gas terlalu dalam dan tiba-tiba. Injakan gas secara konstan dan rem secara perlahan bisa menghemat BBM.

Mengerem mendadak memang tidak membuang BBM, tetapi butuh waktu lama untuk kembali ke kecepatan semula. Inilah yang membuat bahan bakar jadi boros.

(Baca: Jangan Asal Mudik, Beberapa Komponen Mobil Ini Wajib Dicek!)

Febri Ardani/KompasOtomotif Suasana mengemudi Daihatsu Copen.

Jaga juga putaran mesin pada posisi ideal antara 2000-3000 rpm. Laju putaran mesin terlalu tinggi akan membuat konsumsi bahan bakar lebih besar karena semakin tinggi putaran semakin sering BBM dibakar.

Mobil berteknolgi injeksi engine braking--pengereman dengan memanfaatkan kekuatan mesin--mampu menghemat pembakaran bahan bakar. Saat mobil melaju cepat, Anda dapat melakukan engine brake dengan menurunkan transmisi secara beruntun, misalnya dari gear 5 turun ke gear 4, 3, 2, dan seterusnya.

Untuk mobil bertransmisi otomatis, engine brake dapat dilakukan saat melalui jalan menurun. Caranya dengan memindahkan tuas transmisi dari posisi “D” (Drive) ke posisi “2” atau “1”.

Monitor bahan bakar

Agar Anda mudah memonitor konsumsi bahan bakar mobil pribadi selama mudik lebaran, sebaiknya catat biaya pengeluaran BBM setiap kali melakukan pengisian bensin. Apliksi di ponsel bisa jadi alat bantunya.

Saat ini beberapa aplikasi mobile di ponsel  bahkan menyediakan fitur  yang tak hanya memonitor tapi juga menghitung biaya rata-rata konsumsi bahan bakar kendaraan.

Aplikasi Otocare, misalnya, menyediakan fitur "Fuel Monitor" untuk memantau irit atau tidaknya penggunaan BBM di kendaraan Anda.

Cukup masukkan ke aplikasi ini, data jumlah liter pengisian bahan bakar, harga yang dibayar, dan angka kilometer (km) terakhir di odometer, setiap mengisi BBM. Dari situ, akan dihitung secara otomatis biaya rata-rata per hari konsumsi BBM Anda.

Ada pula fitur "Report" pada aplikasi tersebut juga untuk menampilkan laporan pengeluaran bulanan konsumsi bahan bakar mobil Anda.

Selamat mudik dan tetap hemat BBM!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau