KOMPAS.com– Angka kecelakaan lalu lintas biasanya meningkat saat musim mudik lebaran. Dari faktor pengemudi tidak berpengalaman menempuh perjalanan jarak jauh sampai mengantuk, bisa jadi pemicu.
Berdasarkan data Korps Lalu Lintas Polri, selama arus mudik lebaran pada 2015 terjadi 3.049 kecelakaan. Nah, selain keterampilan mengemudi dan kondisi fisik yang prima untuk perjalanan jauh, pemahaman mengenai rute juga harus ditingkatkan.
Di antara rute yang harus diwaspadai pemudik adalah lokasi rawan kecelakaan lalu lintas. Merujuk data Kementerian Perhubungan ruas jalan rawan kecelakaan tersebar antara lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang merupakan tiga daerah paling banyak dilintasi pemudik.
Di Jawa Barat, ada delapan jalur rawan kecelakaan, yaitu:
1. Blanakan (penghubung Ciasem – Sukamandi) di Subang
2. Ruas Buahdua (Karangbungur-Subang) di Sumedang
3. Kandanghaur (Patrol - Eretan Wetan) di Indramayu
4. Kapetakan (Karangkendal –Karagampel) di Cirebon
5. Lohbener (Losarang – Lelea) di Indramayu
6. Pamanukan (Pemanukan – Ciasem) di Subang
7. Patokbeusi (Ciredak – Sukamandi) di Subang
8. Sukra (Pusakanagara – Patroli) di Indramayu
Merujuk data yang sama, ada delapan ruas jalan rawan kecelakaan pula di Jawa Tengah, yaitu:
1. Juwiring (Dengalu-Klaten) di Klaten
2. Kaliori (Kaliori–Rembang) di Rembang
3. Losari (Losari–Tanjung ) di Brebes
4. Muntilan (Blabak-Muntilan) di Magelang
5. Sidoharjo (Masaran–Sragen) di Sragen
6. Tonjong (Tonjong–Bumiayu) di Brebes
7. Tuntang (Bawen – Salatiga) di Semarang
8. Ungaran (Unggaran-Bawean) di Semarang
Adapun di Jawa Timur, tercatat ada sekurangnya 6 ruas jalan rawan kecelakaan, yaitu:
1. Babat (Babat-Sukodadi) di Lamongan
2. Bancar (Bancar-Karangasem) di Tuban
3. Duduksampean (Gresik-Lamongan) di Gresik
4. Jenu (Jengolo-Tuban) di Tuban
5. Kedungalar (Ngawi – Widodaren) di Ngawi
6. Saradan (Caruban-Wilangan) di Madiun
Antisipasi
Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan saat mudik lebaran, Anda yang akan mengemudikan kendaraan harus memastikan tubuh dalam kondisi prima. Kecukupan istirahat serta asupan nutrisi saat sahur dan buka puasa menjadi keharusan.
Bagi Anda yang tidak terbiasa mengemudi mobil jarak jauh, lebih baik bawa pengemudi cadangan untuk bergantian. Jangan memaksakan melanjutkan perjalanan saat kondisi Anda dan pengemudi cadangan lelah.
(Baca: Jangan Asal Mudik, Beberapa Komponen Mobil Ini Wajib Dicek!)
Saat lelah dan mata terasa mengantuk, lebih baik tepikan kendaraaan dan beristirahat dulu. Jika ingin mencari alternatif tempat istirahat, beberapa aplikasi di ponsel menyediakan fitur "Near Me". Dengan fitur ini Anda dapat mengetahui lokasi pom bensin, supermaket, dan posko mudik terdekat.
Pastikan juga kondisi mobil mudik sama primanya dengan tubuh Anda. Lakukan pengecekan ke bengkel sebelum kendaraan dipakai mudik.
Satu lagi, siapkan proteksi. Sekalipun sudah melakukan persiapan sebaik mungkin, hal-hal buruk masih ada kemungkinan terjadi.
Ingat, kadang-kadang kita sudah mengemudi dengan benar dan hati-hati, tetapi belum tentu pengemudi lain melakukannya. Lalu lintas arus mudik juga cenderung sangat padat, menambah risiko selama perjalanan.
Pastikan saja proteksi yang Anda pilih sudah tepat, termasuk jaminan kemudahan pengajuan klaim sat hal buruk benar-benar terjadi.
Jangan khawatir, saat ini sudah ada proteksi yang melayani pengajuan klaim cukup melalui aplikasi di ponsel. Garda Oto lewat aplikasi Otocare, misalnya.
Selamat mudik!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.