Tokyo, KompasOtomotif – Mitsubishi Motors Corp memberi penyataan, Rabu (22/6/2016), bakal mengalami kerugian sampai 1,38 miliar dollar AS atau setara Rp 18,2 triliun pada tahun fiskal ini. Hal tersebut terkait dengan penggunaan metode tes konsumsi bahan bakar yang tak seharusnya pada beberapa model mobil mini selama 25 tahun.
Inilah kerugian pertama perusahaan pada delapan tahun terakhir. Kondisi itu diperparah dengan anjloknya penjualan global yang diprediksi bakal mencapai 8 persen. Pun demikian dengan harga saham yang ikut menukik belakangan ini.
Mitsubishi harus melunasi kompensasi kepada pemilik mobil yang terdampak, membayar ke diler dan pemasok. Merek terbesar ke-6 di Jepang itu juga harus bertanggung jawab kepada Nissan Motor Co yang join untuk memproduksi mini car bermasalah.
Jika dirinci, kerugian Rp 18,2 triliun itu ”disumbang” oleh 50 miliar Yen (Rp 6,3 triliun) untuk kompensasi kepada pengguna mobil yang terdampak, dan 100 miliar Yen (Rp 12,6 triliun) untuk membayar Nissan, diler, pemasok, sekaligus biaya yang diperlukan untuk menunda operasi produksi mini car.
Penurunan penjualan dan biaya inspeksi untuk kendaraan terdampak juga mengurangi keuntungan operasional sebesar 55 miliar Yen (Rp 6,9 triliun). Mitsubishi menyatakan, penjualan tahun fiskal ini siap anjlok 8 persen menjadi 962.000-an unit saja, dibandingkan periode yang sama tahun fiskal sebelumnya.
Seperti diberitakan, April 2016 lalu, Mitsubishi ketahuan mencurangi klaim konsumsi BBM untuk empat model mini car yang dijual di Jepang. Dua diantaranya dibikin Mitsubishi dengan nama Nissan. Presiden Mitsubishi Tetsuro Aikawa pun mengundurkan diri beberapa minggu setelah kasus ini terangkat.
Selasa, (21/6/2016), Kementerian Transportasi Jepang merilis hasil inspeksi yang menunjukkan data jarak tempuh Mitsubishi pada empat jenis minicar. Pada kenyataannya, mobil-mobil itu 5-16 persen tampak lebih baik dari hasil tes kementerian.
Chairman dan CEO Mitsubishi Osamu Masuko mengatakan bahwa perusahaan siap melanjutkan produksi dan penjualan minicar sekitar awal Juli 2016 setelah produksi ditangguhkan menyusul investigasi atas data konsumsi bahan bakar.
Alhasil, saham Mitsubishi Motors naik 2,5 persen pada Rabu (22/6/2016), terutama karena pernyataan Masuko San. Sejak kasus ini, harga saham perusahaan mengalami penurunan sampai 37 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.