KOMPAS.com– Mudik memang seakan jadi tradisi Lebaran. Namun, jangan sampai lupa diri saking semangatnya mau pulang kampung. Dari bekal makanan sampai antisipasi kondisi darurat, bahkan kecelakaan, harus dipersiapkan mulai sekarang.
Siapa menyangka, misalnya, perjalanan Suhud Supryanto (45) bersama istri dan ketiga anaknya pada tahun lalu adalah kesempatan terakhir mereka merayakan lebaran di kampung halaman. Suhud sekeluarga mengalami kecelakaan di Tol Cipali.
Mobil yang ditumpangi keluarga Suhud yang sedang melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta, Jumat (24/7/2015), mendadak oleng. Setelah menabrak pagar pembatas, mobil itu masuk jalur untuk mobil yang malaju ke arah sebaliknya.
Nahas, ada bus yang melaju kencang berlawanan arah dan langsung menghantam mobil Suhud sekeluarga. Seluruh anggota keluarga Suhud meninggal dalam kecelakaan ini.
"Kami tidak menyangka. Lebaran kemarin pulang ke Ponorogo untuk berziarah ke makam orangtua," ujar kakak Suhud, Muhammad Yusuf, seperti dimuat Kompas.com, Minggu (26/7/2015).
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Sulistyo Pudjjo Hartono, kecelakaan itu terjadi kemungkinan besar karena sopir mengantuk sehingga mobil kehilangan kendali.
Kisah pilu keluarga Suhud tentu saja harus menjadi pelajaran pahit bagi siapa pun yang pada tahun ini akan segera kembali menjalani "ritual" mudik.
Terlebih lagi, data Korps Lalu Lintas Polri menyebutkan selama arus mudik dan balik pada 2015 terjadi 3.049 kecelakaan, dengan 657 orang meninggal, 1.068 orang luka berat, dan 3.922 orang luka ringan.
Persiapan yang baik akan menjadi kunci meminimalkan risiko terjadinya peristiwa serupa. Ragam persiapan pun tak melulu seputar kendaraan. Simak berikut ini:
1. Kondisi kendaraan
Sebelum melakukan perjalanan jauh, pastikan mobil dalam kondisi prima. Sebaiknya mobil yang hendak dipakai untuk perjalanan jauh sudah menjalani pemeriksaaan di bengkel.
2. Perlengkapan dan suku cadang
Pastikan Anda membawa sejumlah peralatan untuk kondisi darurat dalam perjalanan. Misalnya, dongkrak, obeng, tang, dan kunci pas.
Jangan pula mengecilkan persiapan cadangan untuk onderdil yang rawan rusak dalam perjalanan, seperti busi, sekring, tali rem, tali kopling, ban, dan sejumlah suku cadang lain di dalam kendaraan Anda.
3. Kondisi tubuh
Sehari sebelum melakukan perjalanan, pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup agar kondisi prima, terutama bagi Anda yang harus memegang kemudi. Jaga pula asupan saat sahur dan buka puasa dengan makanan bergizi agar tubuh tak rentan sakit.
Usahakan untuk tidur malam enam sampai delapan jam agar Anda bisa terhindar dari rasa kantuk di perjalanan. Bila kantuk tetap tak terhindarkan di tengah perjalanan, lebih baik Anda menepi dan beristirahat, atau saatnya berganti pengemudi.
4. Tak serba mendadak
Maksimal tiga hari sebelum keberangkatan, Anda sekeluarga harus sudah mempersiapkan semua kebutuhan perjalanan mudik, mulai dari kendaraan hingga bekal dan oleh-oleh.
Dengan begitu, satu hari sebelum keberangkatan bisa optimal dipakai untuk memastikan kecukupan istirahat dan kondisi badan tanpa direcoki persiapan yang belum selesai.
5. Bekal
Daripada membeli makanan di pinggir jalan yang belum tentu higienis, lebih baik Anda membawa bekal dari rumah. Selain memastikan kebersihannya, membawa bekal dari rumah juga bisa menghemat anggaran perjalanan.
Terlebih lagi, kepastian asupan makanan selama perjalanan jauh—termasuk untuk sahur dan berbuka—akan membantu memastikan badan tetap prima selama perjalanan. Pastikan saja, bekal yang dibawa cukup tahan lama dan tak cepat kadaluarsa.
6. Proteksi
Satu hal yang sebaiknya masuk dalam daftar persiapan adalah proteksi perjalanan. Meski sudah mempersiapkan segala hal dengan baik, hal tak terduga masih punya peluang terjadi.
Kalaupun mobil dan cara mengemudi Anda tak ada masalah, kecelakaan lalu lintas masih mungkin terjadi juga karena kendaraan dan kondisi badan orang lain. Bagaimanapun, lebih baik bersiap dan melakukan antisipasi daripada sesuatu sudah terlanjur terjadi.
Kini, proteksi tidak harus selalu dipersiapkan jangka panjang apalagi mahal. Sejumlah produk proteksi jiwa sudah mengakomodasi kebutuhan instan atau jangka pendek untuk kebutuhan seperti perjalanan mudik. Salah satunya adalah produk Commit dari Commonwealth Life.
Cukup menggunakan layanan pesan singkat (SMS) untuk mengaktifkan proteksi tersebut. Tak ada lagi cerita isian formulir bertele-tele.
Premi yang harus dibayarkan pun terjangkau, yaitu Rp 10.000 untuk proteksi selama 30 hari, dengan nilai pertanggungan dari Rp 1,5 juta hingga Rp 50 juta.
Selamat merancang perjalanan mudik!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.