Jakarta, KompasOtomotif – Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, baunya pasti tercium juga. Mungkin ini ungkapan yang sedikit sesuai dengan skandal yang terjadi pada salah satu produsen kendaraan roda empat Jepang, Mitsubihi Motors Corporation.
Kepalsuan data uji emisi yang dilakukan Mitsubishi ternyata sudah berlangsung sejak tahun 1991, dan baru terungkap akhir-akhir ini. Permohonan “maaf” terbuka Mitsubishi, ternyata belum bisa menebus kesalahan begitu saja. Merek berlambang tiga-berlian ini harus rela kehilangan kepercayaan publik yang tentu menimbulkan kerugian.
Seperti yang sudah diberitakan, saham Mitsubishi anjlok hampir setengahnya, di angka 43 persen sejak 19 April lalu. MMC bertekad untuk mengatasi masalahnya sendiri, dan tidak ingin meminta bantuan pada Mitsubishi Group. Hingga akhirnya Nissan datang, dan mengulurkan tangannya untuk membeli 34 persen saham MMC, sebagai salah satu bentuk bantuan terhadap Mitsubishi.
Dengan besaran saham yang dimiliki, Nissan memiliki kekuatan untuk ikut mengambil keputusan atas kebijakan MMC. Dalam hasil sesi tanya jawab conference call yang diterima KompasOtomotif, dengan Carlos Ghosn, Chief Executive and President Nissan Motor, pihaknya berjanji akan menjaga nama Mitsubishi serta membantunya keluar dari masa suram.
“Tentu saja, tanpa diragukan lagi kami akan mempertahankan merek Mitsubishi. Kami akan berbagi teknologi, bertukar hal-hal baik dan lain sebagainya. Anda akan dapat melihat dalam beberapa bulan dan tahun-tahun mendatang, dari perjuangan saat ini MMC akan keluar sebagai perusahaan yang lebih kuat, melalui dukungan yang kuat dari aliansi kami yang meluas,” ujar Ghosn, Jumat (14/5/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.