“Jadi saat acara perayaan 30 tahun E30 di Jakarta, saya ikut balapan drag dan saya menang. Setelah itu esok harinya ayah saya meninggal dunia dan sebagai tribute saya modifikasi BMW E30 ini menjadi mobil bak terbuka seperti ini,” ujar pria yang kini menjadi wakil ketua di komunitas E30 Register kepada KompasOtomotif beberapa waktu lalu di Alam Sutra.
Bruse kembali bercerita, setelah lahir niat memodifikasi BMW E30 untuk almarhum sang ayah, ia mencari mobil E30 dan akhirnya dapat yang sudah tidak 10 tahun tidak dipakai. Karena memiliki bengkel, proses modifikasi mesin dan kaki-kali dilakukan sendiri, sedangkan bodi dan pengecatan di tempat lain. Ia memilih orange, karena warna favorit.
Menurut Bruse, bentuk seperti ini merupakan transformasi kedua. Tahap pertama tetap berbentuk pikap tapi bodinya biasa dan sekarang ini fender depan dan belakang menggunakan BMW model M3. Begitu juga kaki-kaki, pada bagian belakang milik Z3 dan belakang E46 M3. Sementara pada interior hanya merubah beberapa bagian, tapi lebih besar mempertahankan model aslinya.
“Sekarang ini saya masih menunggu mesin S50 berkapasitas 3.200 cc, enam silinder untuk di pasangkan di mobil ini,” ucapnya.