Karawang, KompasOtomotif – Honda Prospect Motor (HPM) percaya diri kalau mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) andalannya, Brio Satya sanggup mendapatkan rating lima bintang bila ikutan tes tabrak. Bila benar, maka hal itu menjadikan Brio Satya mobil murah paling aman yang beredar di jalan-jalan Indonesia.
Pada 21 September lalu, New Car Assessment Program Southeast Asian Countries (ASEAN NCAP) merilis hasil pengujian mereka buat tiga model mobil murah produksi Indonesia lainnya, yaitu Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Datsun Go. Ketiganya “selamat” karena sudah dilengkapi kantong udara.
Varian tertinggi Ayla yang sudah dilengkapi dengan dua kantong udara mendapatkan nilai AOP yang sama seperti Agya. Meski begitu COP-nya tetap 2 bintang.
ASEAN NCAP juga melakukan tes lanjutan pada GO yang sudah dilengkapi dengan satu kantong udara di bagian penumpang. Hasilnya, mendapatkan 6,82 poin atau 2 bintang AOP sedangkan buat COP 46 persen atau 2 bintang.
Tes Independen
Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director HPM, Rabu (30/9/2015), mengungkap tidak mengetahui kenapa Brio Satya tidak terlibat dalam ASEAN NCAP. Ia mengatakan ada kemungkinan ASEAN NCAP memilih model mobil murah secara acak, dipilih berdasarkan jumlah penjualan, atau sengaja diserahkan Agen Tunggal Pemegang Merek.
Brio Satya sudah pernah diuji tabrak, kata Jonfis. Menurut situs world.honda.com Brio Satya yang punya struktur bodi seperti New Brio 1.3L lolos uji tabrak di Real World Crash Test Facility Honda di Tochigi, Jepang. Meski begitu tidak diurai detail hasil pengujiannya.
“Kalau (bintang) lima, maka kita harus lima-limanya. Arahnya Honda itu adalah top class, paling top di kelasnya. Kami optimis karena kami punya fasilitas tersendiri, belum lagi rangka bodi kita pakai G-CON,” kata Jonfis kepada wartawan, di Karawang, Jawa Barat, Rabu (30/9/2015).
Brio Satya yang dijual di Indonesia sudah dilengkapi dengan struktur bodi G-Force Control Technology (G-CON) dan anti-lock braking system (ABS) plus electronic brake distribution (EBD). Selain itu perangkat suplemen dua kantong udara juga jadi spesifikasi standar.
Jonfis yakin Brio Satya sanggup mendapatkan hasil bagus jika diuji tabrak ASEAN NCAP. “Brio Satya sudah dites. Tapi kalau mereka mau Brio dites (oleh ASEAN NCAP) bisa saja,” kata Jonfis.
Ada yang bisa bantu HPM agar Brio Satya diuji ASEAN NCAP?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.