Jakarta, KompasOtomotif – Mengembang teknologi tinggi khas kendaraan premium, truk-truk berat Actros buatan Mercedes-Benz tidak bisa disopiri sembarang orang. Bisa menyetir saja dan punya SIM tidaklah cukup. PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) sangat merekomendasikan pengemudi truk terlatih dengan benar, bahkan harus tersertifikasi.
Menurut Eko Setiyodiwarno, Deputy Director Service, Technic and Training MBI, truk-truk canggih kalau tidak dioperasikan dengan benar justru akan menimbulkan kendala. Kecanggihan dan efisiensi yang dimiliki Actros tidak akan dirasakan.
”Fitur canggih yang ada dikhawatirkan sia-sia. Lebih jauh lagi, pengemudi punya pengaruh kuat terhadap lifetime (usia) kendaraan. Perilaku mengemudi yang emosional, suka memainkan raungan mesin, tidak berlaku di truk ini. Rpm tinggi berarti pemborosan,” kata Eko, Rabu (9/9/2015), di Mining Indonesia, JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pelatihan
Sebagai bentuk layanan purnajual, wajib memberikan pelatihan terhadap para pengemudi Actros agar mengerti semua fitur canggih dan kegunaannya. Bahkan pusat pelatihan yang dimiliki MBI di Indonesia adalah termasuk salah satu yang terbesar di Asia dan Asia Tenggara.
Artinya, setiap pembeli truk Mercedes-Benz Actros harus menyiapkan pengemudi yang siap dilatih. MBI pun mengadakan pelatihan khusus on site atau di lokasi di mana truk-truk Mercy digunakan. ”Bagi kami, pengemudi bukan tenaga kasar. Kita harus tempatkan mereka sebagai profesional, seiring dengan teknologi Mercedes-Benz,” kata Eko.
Layanan lain, MBI siap menerbangkan mekanik atau flying doctor yang setiap saat siap melayani. Dukungan suku cadang yang stand by di tempat di mana banyak populasi truk Mercedes-Benz juga sudah dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.