Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suzuki: “Jangan Khawatir Harga Naik”

Kompas.com - 31/08/2015, 18:05 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Tangerang, KompasOtomotif – Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang terus melemah bisa mendorong kenaikan harga mobil baru. Di tengah penurunan industri otomotif seperti sekarang ini, kondisi itu bisa makin memangkas minat pembelian.

Makmur, 4W Marketing Director Suzuki Indomobil Sales (SIS), Minggu (30/8/2015), mengatakan, kenaikan harga mobil sudah pasti terjadi sebab termasuk penyesuaian Agen Tunggal Pemegang Merek terhadap inflasi tahunan terkait mekanisme pasar. Pada Suzuki dikatakan, siklus harga jual bisa sampai empat kali dalam setahun.

“Kurs (rupiah) naik atau tidak, kita dalam setahun ada kenaikan harga. Selama ini di Suzuki siklusnya seperti itu, setiap tahun pasti akan naik. Kenaikan ini untuk inflasi, kenaikannya kita bagi supaya konsumen itu tidak kaget. Strategi masing-masing merek berbeda-beda, ada yang langsung ada yang nyicil,” jelas Makmur.

Di luar siklus itu kenaikan harga tergantung kondisi lain yang dipengaruhi banyak faktor. Terkait nilai rupiah terhadap dollar AS yang kini melebihi level 14.000, Makmur mengatakan, Suzuki bisa saja menaikkan harga jual mobil berdasarkan kemampuan menahan beban ekonomi.

“Bisa jadi iya (harga naik), kita kan juga sebagian barang masih ada yang impor, kalau memang ga bisa tahan kita naikan. Tapi intinya tidak usah khawatir soal harga, jangankan industri otomotif, semua bisnis pun kalau memang kenyataannya kurs naik (rupiah melemah) ya mau ga mau naik. Sekarang bagaimana kita berkompetisi memberikan value for money,” papar Makmur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau