Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Fiat-Chrysler Batal Investasi di Indonesia

Kompas.com - 28/07/2015, 09:14 WIB
Agung Kurniawan

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif - Rencana Fiat Chrysler Automobiles (FCA) untuk merakit kendaraan secara lokal di Indonesia dipastikan batal. Keputusan ini diambil karena pihak prinsipal otomotif asal Italia dan Amerika Serikat (AS) itu gamang terhadap regulasi pemerintah Indonesia yang terus berubah.

Informasi ini disampaikan Presiden Direktur Garansindo Inter Global Muhammad Al Abdullah ketika berjumpa di Jakarta Selatan, Senin (27/7/2015). "Rencana investasi ini semula sangat kuat, pihak prinsipal (FCA) mengakui kalau potensi Indonesia ke depan sangat besar bagi perkembangan bisnis otomotif, tapi keputusan sudah diambil," ujar pria yang akrab dipanggil Memet ini.

Rencana FCA merakit lokal di Indonesia sudah bergulir sejak 2013, ketika penjualan ritel beberapa model unggulannya, seperti Jeep, Dodge, dan Fiat terus menguat di bawah distribusi Garansindo. Sebagai mitra lokal, Garansindo ikut memfasilitasi opsi alternatif merakit kendaraan secara lokal di Indonesia, agar lebih kompetitif.

"Kita sudah antarkan perwakilan prinsipal FCA yang datang ke Indonesia ke BKPM (Badan kordinasi Penanaman Moda), sempat mampir ke Gaya Motor (fasilitas perakitan milik Grup Astra), semuanya berjalan lancar. Sampai akhirnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan PPnBM (Pajak Penambahan nilai atas Barang Mewah), mencapai 125 persen, mereka lantas membatalkannya," kata Memet menjelaskan.

Agung Kurniawan Chrysler Indonesia mulai andalkan mobil-mobil kompak
Keputusan pembatalan prinsipal ini, jelas Memet, bukan karena melihat beban PPnBM yang dinaikkan menjadi 125 persen. Tetapi, lebih kepada kebijakan pemerintah Indonesia yang tidak solid. Lewat regulasi yang terus berubah, membuat skema, perhitungan, strategi bisnis prinsipal tidak pasti. Padahal, biasanya cetak biru strategi suatu merek akan diproyeksikan dalam jangka panjang, apalagi sudah bicara soal perakitan lokal.

"Terkadang kami dari pebisnis (ATPM) suka malu kalau melihat perilaku pemerintah Indonesia. Kita sudah menggiring investor, para prinsipal untuk menanamkan investasinya ke sini, bukannya dibantu, justru dibuat bingung. Semangatnya bertolak belakang dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk menarik investor asing," ucap Memet, mengeluh.

Saat ini, FCA sudah memutuskan akan menanamkan investasinya di India untuk merakit Fiat. Selain itu, prinsipal juga memastikan akan menambah investasinya di China sebagai basis perakitan Jeep di Asia. Tanpa harus merakit secara lokal di Indonesia, prinsipal tetap bisa berjualan dengan kompetitif di Indonesia, lewat kerja sama ekonomi yang terjalin, seperti ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) dan ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau