London, KompasOtomotif - Perkembangan industri otomotif global mulai mengarah pada konsumsi masif aluminium untuk stuktur bodi kendaraan. Hal ini dibuktikan oleh Ford Motor Company yang sudah mengumumkan penggunaan aluminium guna merakit bodi pikap terlarisnya di Amerika Serikat (AS), F-150.
Pernyataan ini sontak membuat gerah ArcelorMittal, produsen baja terbesar di dunia yang selama ini menjadi klien utama Ford, General Motors (GM), Fiat, dan merek-merek utama dari Jepang. Pasalnya, dengan memanfaatkan aluminium, otomatis pesanan baja lembaran khusus yang biasa digunakan untuk merakit bodi jadi terancam hilang.
Seperti dikutip dari Bloomberg (17/6/2015), Brian Aranha, Kepala Divisi Bisnis Otomotif ArcelorMittal mengatakan, perusahaan telah mengambil langkah antisipatif. Pertama, produsen baja yang berbasis di Luxembourg ini langsung menciptakan produk lembaran baja baru, yang menawarkan kekuatan lebih baik dan bobot lebih ringan.
Kedua, merangkul hampir tiga lusin insinyur ahli rekayasa dari pabrikan otomotif dunia untuk memprediksi arah desain kendaraan-kendaraan baru di masa depan.
"Kami melihat ancaman. (Kehilangan klien sebesar Ford) merupakan skala cukup besar sehingga membuat kami menaruh perhatian besar dan melakukan penyesuaian pendekatan," jelas Aranha di London.
Aluminium punya bobot lebih ringan ketimbang baja, sehingga efektif dalam hal mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan. Apalagi, semakin banyak negara-negara maju mulai menerapkan regulasi emisi yang lebih ketat. Memaksa para prinsipal otomotif global memutar otak menciptakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Selain lebih ringan, aluminium juga punya kekuatan lebih baik ketimbang baja, tetapi lebih mahal sekitar 30 persen. Adalah penemuan dalam teknologi pengelasan yang menjadikan aluminium mulai digemari pabrikan otomotif untuk bodi. Alasan ini juga mendorong Ford mulai merakit pikap F-150 terlarisnya dengan bodi aluminium.
"Ford sudah menggulirkan program ini sejak lama dan tetap bertahan dengan level kepercayaan diri yang tinggi. Kami cukup terkejut," ucap Aranha.
Ancaman
Ancaman terbesar bagi ArcelorMittal saat ini, adalah ketika tren penggunaan aluminium ini mulai merambah ke prinsipal otomotif lain. Beberapa di antaranya, merupakan konsumen setia perusahaan, termasuk GM, Daimler AG, Toyota Motor Corporation, dan Honda Motor Company, menurut data Bloomberg.
Namun, Aranha percaya, para prinsipal otomotif tidak akan dengan mudah mengalihkan kebutuhannya pada baja. Pengalihan terjadi, jelas Aranha, karena mereka berfikir tidak bisa merakit kendaraan dengan bobot lebih ringan memanfaatkan baja. Menjadi tugas Aranha untuk menyakinkan konsumen mereka tahu, kalau sudah tersedia produk baja baru yang bisa diandalkan untuk menciptakan kendaraan lebih ringan serupa dengan aluminum.
Saat ini, industri otomotif mengonsumsi sekitar 150 juta metrik ton baja setiap tahun. Jumlah ini jauh berkali-kali lipat, ketimbang konsumsi aluminum yang hanya 4,5 juta metrik ton per tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.