NEW YORK, KOMPAS.com — Pabrikan mobil di seluruh dunia sebaiknya lebih memaksimalkan penggunaan aluminium ketimbang baja konvensional. Dengan memaksimalkan penggunaan aluminium pada mobil hibrida dan listrik akan mengurangi harga mobil hingga 3.000 dollar AS (atau sekitar Rp 28,2 juta) setiap unitnya.
"Saat pabrikan mulai memproduksi produk generasi baru seperti mobil listrik plug-in, ongkos tinggi dari harga baterai bisa direduksi dengan memaksimalkan aluminium," ujar Michael Bull, Direktur Teknologi Otomotif Noveils, Inc, produsen aluminium, seperti dikutip Reuters.
Selain menghemat biaya, penggunaan struktur bodi mobil dengan aluminium akan mampu menurunkan beban energi yang digunakan hingga 10 persen lebih ringan. Namun sayang, sampai saat ini baru sekitar 10 persen dari seluruh bagian mobil yang menggunakan aluminium, sedangkan sisanya baja.
Michael menjelaskan, pengetahuan dasar menyebutkan bahwa memproduksi mobil dan truk dari bahan yang lebih ringan akan mengurangi konsumsi bahan bakar. Artinya, penggunaan energi baik listrik maupun bahan bakar akan lebih efisien.
Mengacu data yang dikeluarkan Asosiasi Aluminium dan Ricardo di Amerika Serikat, selaku peneliti teknis, penggunaan aluminium mampu meningkatkan jarak tempuh sebuah kendaraan.
"Mampu mengurangi bobot kendaraan hingga 20 persen, sekaligus menempuh jarak 20 persen lebih jauh. Jika dibandingkan kendaraan konvensional, kendaraan yang lebih ringan akan lebih cepat akselerasinya," mengutip hasil penelitian itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.