Jakarta, KompasOtomotif – Sejak dimiliki BMW pada 2000 pelan-pelan merek Mini bertransformasi menjadi mobil modern. Meski begitu bukan berarti penampilan model baru tak bisa terkesan retro, sedikit sentuhan bisa menguak kembali DNA merek asal Inggris ini sebagai mobil rakyat.
Contohnya bisa dilihat di Mini Cooper S Works milik Ketua Indonesia Mini Club, Enril, yang KompasOtomotif temui di Parjo, Senayan, Minggu (12/4/2015). Bukan hanya postur ceper yang jadi perhatian, tapi sepatu “kaleng” di keempat kaki terlihat lain dari biasanya.
Enril bilang inspirasinya memang dari model gaek saat Mini masih dipasarkan atas nama merek Morris di era 1950-an. Untuk menekan budget pembuatan mobil, dulu desain pelek Morris-Mini dibuat sederhana dengan penutup pelek berbahan besi.
Enril memesan empat buah pelek ukuran 16 inci dengan desain seperti itu dengan harga Rp 4 juta. Warnanya didominasi merah menyesuaikan nuansa eksterior. Bagian tengah ditutup menggunakan plat bulat yang direkat menggunakan mur. Hasilnya sangat retro dan menyesuaikan konsep hellaflush yang awalnya diusung.
“Bosen racing look,” ujar Enril. Sepertinya sebelum mengganti penampilan seperti ini Enril pernah mengadopsi konsep balap. Bisa terlihat dari sisa-sisa modifikasi yang masih ada, sebut saja seperti aplikasi karbon pada kap mesin dan perbaikan kaki-kaki untuk manuver. Di mesin sudah ada supercharger pulley ditemani intercooler lebih besar.