Jakarta, KompasOtomotif - Mengendarai sepeda motor tanpa helm, belok tidak menyalakan sein, memutar di tengah jalan, melawan arah, bermain ponsel sambil jalan, atau memacu kendaraan hingga kecepatan tinggi di jalan raya, merupakan "budaya" yang dianggap biasa oleh biker di Indonesia. Padahal, perilaku-perilaku tidak bertanggung jawab ini merupakan pemicu maut di jalan. Lebih parahnya lagi, mayoritas dari biker tidak menyadari hal tersebut.
Pada 2010, lebih dari 285.000 orang meninggal dunia dalam kecelakaan di seluruh dunia. Di Indonesia, hampir 11.000 pengendara sepeda motor kecelakaan dan kehilangan nyawa. Jumlah ini setara dengan sepertiga dari seluruh pengendara sepeda motor.
Angka ini relatif sangat tinggi dan merupakan masalah yang harus diselesaikan. Baru-baru ini, Bosch di Indonesia juga melakukan riset mengenai keselamatan berkendara sepeda motor, dengan menargetkan pengendara sepeda motor sebagai responden.
Salah satu hasil riset yang menarik adalah, walaupun angka kematian akibat kecelakaan sangat tinggi, hanya satu persen dari responden yang merasa tidak aman selama berkendara. “Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat kurang memahami bahaya mengendarai sepeda motor di Indonesia," beber Nazari Mohd Jemadi, Senior Manager Sales of Original Equipment Bosch Indonesia, dalam keterangan resminya, Senin (23/3/2015), petang.
Nazari menjelaskan, angka ini menambahkan sederetan alasan lain mengapa sepeda motor harus didesain agar lebih aman daripada sebelumnya. "Di Bosch, kami memiliki tim Penelitian dan Pengembangan yang bekerja untuk meningkatkan keamanan produk-produk kami,” tukas Nazari.
ABS
Bosch melihat adanya kesempatan untuk mengurangi jumlah kecelakaan di Indonesia melalui penggunaan Anti-lock Braking System (ABS) untuk sepeda motor. Dari hasil analisa berbagai kecelakaan, Bosch percaya bahwa ABS dapat menurunkan 25 persen dari seluruh kecelakaan sepeda motor yang serius dan fatal.
“Bila terjadi pengereman mendadak atau pada permukaan yang licin, ABS akan tetap menjaga sepeda motor tetap stabil dan mengurangi jarak pengereman. Sepeda motor akan berhenti dengan cara yang jauh lebih aman,” ungkap Nazari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.