Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Jalan Rusak dan Berlubang Masih Mengancam!

Kompas.com - 25/02/2015, 13:15 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Jika menilik data Korlantas Polri sepanjang 2014, kecelakaan karena faktor infrastruktur memang tak sebesar kasus lalai. Hanya 5 persen dari 95.000-an kecelakaan atau 5.290 kejadian disebabkan karena faktor jalan.

Saat jumlah itu dipilah lagi, faktor jalan rusak dan berlubang ternyata cukup mendominasi. Artinya, kondisi jalan di Indonesia tak begitu ramah bagi pengendara. Cerita soal tambal sulam jalan pasca musim penghujan dan korban yang ditimbulkan seakan datang dan pergi dengan gampangnya.

Dari 5.290 kecelakaan karena faktor jalan, kontribusi paling tinggi adalah karena jalan berlubang, yakni 951 kejadian atau 18 persen. Kedua, karena jalan rusak, yakni 538 kejadian atau 10 persen. Jalan rusak di sini bisa berarti karena struktur aspal yang kurang baik.

Jika ditotal, jalan rusak dan berlubang menyumbang 18 persen dari kecelakaan karena jalan. Soal ini, Kakorlantas Polri Irjen Pol Condro Kirono sudah pernah menyatakan bahwa pihaknya selalu melakukan survei dan pendataan akan ruas-ruas jalan yang rusak dari laporan seluruh Polda di Indonesia.

Data yang diperoleh itu kemudian diteruskan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga untuk ditindaklanjuti sebagai masukan demi dilakukannya perbaikan jalan, meski dinas terkait sudah punya agenda survei dan perbaikan sendiri.

Bersikap waspada dan hati-hari karena jalan rusak dan berlubang dirasa menjadi langkah jitu untuk mencegah kecelakaan.

NO

BERDASARKAN FAKTOR JALAN

DATA LAKA TAHUN 2014

KET

 
 

1

RUSAK

538

10%

 

2

BERLUBANG

951

18%

 

3

PANDANGAN TERHALANG

636

12%

 

4

LICIN

220

4%

 

5

TIDAK BERLAMPU

747

14%

 

6

TIDAK ADA MARKA JALAN

554

10%

 

7

TIDAK ADA RAMBU JALAN

649

12%

 

8

MARKA RUSAK

173

3%

 

9

RAMBU RUSAK

18

0%

 

10

TIKUNGAN TAJAM

804

15%

 

JUMLAH

5,290

100%

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau