Ditemui dalam Inapa 2015, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, (18/3/2015), Manajer R&D TPG A Hakim Pane menegaskan bahwa Gaskit, alat yang diciptakannya, mampu menutupi kelemahan konverter kit lainnya. Penggunaan tabung elpiji 3 kg dan 12 kg dianggap tetap aman dan gampang dicari, bahkan di warung kecil sekalipun.
”Kalau gas elpiji dengan tekanan 20 psi menyemprot terus bisa beku, karena dipengaruhi udara di sekitarnya. Efeknya, gas tidak lancar masuk ke ruang bakar dan mobil jadi tidak stabil. Dengan Gaskit, kami menyediakan boks khusus kedap udara, sehingga tidak akan membekukan suplai gas,” terang Hakim.
Dirinya menjamin keamanan, karena dalam boks kedap udara, juga dilengkapi sensor yang mendeteksi kebocoran gas. Boks akan mengeluarkan bunyi sebagai peringatan bila ada kebocoran. Kendati demikian, TPG menjamin regulator sangat kuat dan kecil kemungkinan bocor.
Produsen asal Cibinong, Bogor, ini meyakinkan, selain sensor sensitif, tempat penyimpanan tabung elpiji 12 kg atau 3 kg juga punya mekanisme otomatis yang membuang gas bocor ke udara bebas di luar ruangan.
Kendati menggunakan elpiji, bensin sebagai bahan bakar utama mobil tetap digunakan. Hakim menjelaskan, bensin akan disemprotkan saat melakukan starter awal dan ketika elpiji hampir habis. Semua dikendalikan secara otomatis melalui alat khusus.
Produsen lokal yang bernaung di bawah LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) ini menawarkan satu set peralatan dengan banderol Rp 10 juta, lengkap termasuk paket boks tabung, unit elektronik, dan pemasangan. Jika berminat, silakan cek lebih detail di www.konverterkit-indonesia.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.