Wakil Presiden Direktur PT TAM, Suparno Djasmin menjelaskan, saat ini kondisi di awal Maret sudah sedikit lebih baik dibandingkan pencapaian di Februari. Tentunya ini tak lepas dari upaya Toyota menjaga keseimbangan suplai dan permintaan demi menjaga efisiensi.
“Kami mengikuti perkembangan pasar dengan mempertahankan keseimbangan. Ini dimaksudkan agar efisiensi tetap tercapai dan pelayanan konsumen tetap bisa dipertahankan secara maksimal,” kata Suparno Djasmin saat dihubungi KompasOtomotif, Kamis (12/3/2015).
Pria yang akrab disapa Abong ini melanjutkan, secara pencapaian wholesale Toyota di tahun ini sudah dikurangi. TAM lebih memilih untuk fokus pada penjualan retail agar stok unit yang ada tidak menumpuk di dealer.
"Kondisi ekonomi seperti melemahnya rupiah memang sedikit banyak berpengaruh. Pembeli mobil biasanya itu market yang butuh kepercayaan diri tinggi, apalagi dengan pembelian secara kredit. Mereka butuh komitmen untuk pembayaran dalam jangka waktu yang panjang, dan akhirnya melihat dulu ke situasi yang ada. Ini yang membuat konsumen agak sedikit menahan pembelian," lanjut Abong.
Kondisi di 2015 ini, Abong melanjutkan, diharapkan bisa berubah di perjalanan tahun ini selanjutnya. Bila situasi ekonomi sudah membaik, akan memberikan kepercayaan diri kepada konsumen, dan berimbas positif pada penjualan. "Kami berharap pasar bisa segera membaik. Namun, pastinya kapan masih sulit diprediksi," tutup Abong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.