Bangkok, KompasOtomotif – Thailand menganggap persaingan otomotif dengan Indonesia dan negara berkembang lainnya di Asia Tenggara perlu disikapi positif dengan visi lebih luas. Masyarakat Ekonomi ASEAN segera bergulir, dan negara–negara dengan kemampuan produksi mobil sebaiknya bersatu menjadi kekuatan besar menghadapi tantangan global.
Menurut data organisasi independen yang menaungi hampir seluruh pelaku otomotif di Negeri Gajah Putih, Thailand Automotive Institue (TAI), ada empat negara penyumbang terbesar total produksi mobil di ASEAN pada 2013.
Komposisi paling dominan adalah Thailand dengan total produksi 2.457.057 unit atau mewakili 57 persen. Sementara produksi mobil yang dilakukan di Indonesia mencapai 1.208.211 unit pada 2013. Tempat ketiga diisi Malaysia yang sanggup melahirkan 601.407 unit. Belakangan, Filipina perlahan mengikuti perkembangan dengan 79.169 unit mobil yang telah diproduksi.
Kekuatan
Dalam kunjungan perwakilan media asal Indonesia ke kantor pusat TAI di Kluaynamthai, Bangkok, Kamis (30/10/2014), Presiden TAI Vichai Jirathiyut mengatakan Thailand tak menganggap Indonesia sebagai kompetitor.
Setiap negara di ASEAN punya karakteristik masing-masing. Produksi Thailand lebih banyak pikap 1 ton, Indonesia untuk MPV/SUV, dan Malaysia adalah mobil penumpang. Inilah yang menjadi kekuatan dasar pasar yang siap diolah, tujuannya tentu menarik investor asing semakin luas.
"Kalau pandangan orang yang tidak mengenal industri otomotif, Thailand, Indonesia, dan Malaysia dianggap berkompetisi. Tapi pandangan TAI bukan begitu. Industri ASEAN justru menjadi magnet untuk menarik investasi dari Amerika Serikat dan Eropa. Tiga negara ASEAN itu punya kelebihan masing-masing. Jika ketiganya bergabung, kita bisa menjadi pusat produksi untuk melawan pasar global," ujar Vichai.
Ide ini belum pernah dibicarakan dengan pemerintah setiap negara, namun TAI beranggapan, bila teralisasi, kekuatan tiga negara otomotif besar di ASEAN akan menguasai seperempat pasar dunia.
“Thailand terbuka untuk menerima segala proposal yang digunakan untuk membangkitkan otomotif. Kalau ketiga negeri dicampur, kita bisa melawan gelombang apapun yang akan datang dari luar,” urai Vichai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.