TMMIN Kirim Ratusan Mobil ke Timur Tengah

Jakarta, KompasOtomotif – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengekspor ratusan mobil ke negara-negara Timur Tengah dan GCC, seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, serta Arab Saudi. Tercatat, ada tiga model yang dikirim, yakni Vios, Innova dan Fortuner.

“Kami mengirim 686 unit yang terdiri dari 265 unit Vios, serta Innova dan Fortuner sebanyak 421 unit. Kendaraan ini dikirim ke Timur Tengah ke negara GCC,” ungkap Direktur TMMIN, I Made Dana Tangkas, melalui telekonfrensi dalam pembukaan Trade Expo Indonesia ke-29, di JIExpo, Jakarta, Rabu (8/10/2014).

Made menjelaskan, Toyota mengekspor produk-produk seperti Kijang Innova, Vios, Yaris, serta Fortuner dengan kandungan lokal 60 hingga 90 persen. Made melihat, industri dan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang akan semakin pesat.

Atas dasar itu, Toyota menargetkan untuk meningkatkan volume ekspor, sebesar tiga kali lipat sampai tahun 2025. Kendati demikian, Made mengakui tantangan untuk mencapai hal tersebut memang tidak mudah.

“Kita sadari bahwa tantangan industri otomotif di Indonesia masih sangat besar. Ditambah lemahnya infrastruktur, seperti akses jalan masuk ke pelabuhan dan fasilitas-fasilitas lainnya,” kata Made.

Meningkat
Tahun lalu, secara keseluruhan TMMIN mengekspor mobil dalam bentuk utuh atau CBU (Completely Build-up) sebesar 118.438 unit. Untuk tahun ini, sampai Agustus lalu ekspor CBU sudah mencapai 97.111 unit atau naik 24,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013. Ekspor tersebut terdiri dari Toyota Fortuner, Innova, Vios, Yaris, Rush, Avanza, Town/Lite Ace dan Agya.

Sedangkan buat ekspor dalam bentuk kendaraan terurai atau CKD (Completely Knock Down), TMMIN sudah melepas 27.800 unit pada periode Januari-Agustus 2014. Angka ini naik 15,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013 lalu.

Atas prestasi tersebut TMMIN mendapat penghargaan tertinggi di bidang ekspor yaitu  Primaniyarta Award dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi kepada Presiden Komisaris TMMIN, Hiroyuki Fukui.