"Lapangan kerja di AS dalam risiko besar! Ini masalah besar. Manipulasi nilai tukar merupakan hambatan baru di abad ke-21," jelas Hinrich dikutip Bloomberg (7/2/2014).
Pejabat tinggi Ford menuntut kesepakatan Trans-Pasific Partnership harus detail, terutama kebijakkan nilai tukar satu negara dan keterbukaan pasar. Dewan Kebijakkan Otomotif AS yang mewakili Trio Detroit (General Motors, Ford dan Chrylser) sudah menyusun tuntutan mereka terhadap kerjasama ekonomi itu.
"Ketika Toyota mengatakan, setengah keuntungan perusahaan mereka berasal dari nilai tukar yen yang lemah, berati ini masalah besar," tukas Hinrich.
Pelemahan nilai tukar yen, memberikan keuntungan 2.000 dollar AS (Rp 24,3 juta) untuk setiap mobil Jepang yang dijual di AS. Selama ini Ford mendukung perdagangan bebas di AS, namun perlu diubah seiring bergulirnya kesepakatan trans-Pacific Partnership. Wajib menjamin persamaan hak di setiap negara anggota.
"Ini merupakan pidato yang tepat pada waktu yang pas. Perjanjian perdagangan memuluskan semuanya dan harus adil," komentar Stephanie Brinley, analis senior dari IHS Automotive.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.