JAKARTA, KOMPAS.com — Kemenangan Dani Pedrosa dalam ajang MotoGP di Italia tadi malam seakan menjawab ketangguhan Honda. Bukan cuma di lapangan, melainkan juga dalam persaingan bisnis, terutama penjualan sepeda motor di Indonesia.
Setelah memimpin di tiga bulan pertama 2010 (Januari, Februari, April), Yamaha harus kembali mengakui Honda pada dua bulan, yakni pada Maret dan Mei. Bahkan, takhta tertinggi penjualan total yang masih dipegang Yamaha hingga April, kini harus kembali beralih ke Honda pada Mei.
Mengacu pada data penjualan yang diperoleh Kompas.com pada Mei, Honda memimpin pasar sepeda motor nasional (plus ekspor) dengan total 318.173 unit. Jumlah itu melonjak 4,3 persen dari bulan sebelumnya 304.801 unit. Di posisi kedua, Yamaha mencatatkan angka 274.325 unit, turun 11,3 persen dari April 309.518 unit.
Khusus pasar domestik, Honda mencatatkan penjualan 318.038, sedangkan Yamaha 272.825 unit. Artinya, penyerapan di pasar domestik masih diungguli merek berlambang sayap mengepak itu.
Selanjutnya, Suzuki masih bercokol di posisi tiga sebanyak 41.536 unit (naik 17,9 persen), Kawasaki 5.976 unit (naik 1,7 persen), dan TVS 1.665 unit (naik 7,5 persen).
Dengan angka penjualan tersebut, maka secara total dari Januari sampai Mei 2010 pimpinan pasar motor nasional kembali direbut Honda dengan angka penjualan 1.374.090 unit. Yamaha harus puas kembali di posisi runner-up dengan 1.345.618 unit.
Dihubungi terpisah, Senior General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor menjelaskan, perlahan tetapi pasti kapasitas produksi AHM terus meningkat ke angka normal. Meski belum optimal, saat ini distribusi lebih baik dari awal tahun.
"Walaupun bulan kemarin pendek hari kerjanya, kita tetap mengejar ketertinggalan inden yang terjadi. Angka yang kita raih sudah baik, tapi masih belum optimal. Artinya, besok-besok masih bisa lebih baik lagi," ujar Sigit kepada Kompas.com, hari ini.
Dihubungi terpisah, Dyonisius Beti, Presiden Direktur PT Yamaha Kencana Motor Indonesia (YMKI), mengatakan, minimnya hari kerja pada Mei membuat aktivitas produksi menjadi lebih sedikit dari bulan sebelumnya.
"Bulan kemarin kan ada dua kali long weekend, jadi produksi turun itu wajar saja. Kalau masalah persaingan dengan merek lain, itu bukan target utama. Dari segi total kapasitas produksi, kita juga sudah jauh di bawah. Yang paling penting memenangkan hati konsumen," ujar Dyon.
Sementara itu, total pasar sepeda motor nasional pada Mei lalu, minus Kanzen, mengalami penurunan 2,3 persen atau 641.675 unit dari posisi bulan lalu 656.969 unit.
Pasar sepeda motor nasional Mei
Yamaha Suzuki Kawasaki TVS
sumber: Anggota AISI