JAKARTA, KOMPAS.com – Karena berhasil menularkan virus positif, peserta Toyota Eco Youth (TEY) didaulat oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Mohammad Hatta untuk menjadi duta lingkungan. Hal itu diutarakan saat memberikan sambutan saat pada acara Pengumuman Pemenang TEY ke-5,di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Selatan, Minggu malam (7/3/2010).
"Saya berharap generasi muda yang ikut pada TEY ini bisa menularkan semangat, menjaga lingkungan masyarakat di sekitarnya. Mereka menjadi duta kita," ujar Gusti.
Indonesia salah satu negara yang berkomitmen ikut menjaga lingkungan, mengurangi pemanasan global. Untuk itu, Gusti memberikan tiga dasar untuk menciptakan kelestarian lingkungan.
"Kuncinya, tiga R. Pertama, reduce, yakni mengurangi sampah. Kedua, reuse, menggunakan kembali, dan terakhir recycle, atau mendaur ulang. Semuanyabisa ditularkan ke orang lain," papar Gusti.
TEY merupakan kontes keberlanjutan yang diselenggarakan PT Toyota Astra Motor (TAM) setiap tahun. Pada kontes ke-5. Diikuti 22 sekolah menengah dan kejuruan yang tersebar di 18 kota di Indonesia turut ambil bagian.
Setiap sekolah diwajibkan menciptakan teknologi tepat guna ramah lingkungan (green sound technology), sesuai kondisi dan kebutuhan lingkungan di sekitar mereka. Dengan demikian bisa menjadi percontohan masyarakat sekitar.
"Melalui program ini kami bisa melihat, betapa antusiasnya adik-adik mempelajari dan mengimplementasikan aktivitas lingkungan di sekolah. Sesuai filosofi kami (Toyota), tumbuh dan berkembang harmonis dengan masyarakat dan alam," papar Johnny Darmawan, Presiden Direktur TAM.
Semen Gresik
Pada TEY ke-5 ini, juri menetapkan, SMA Semen Gresik berhasil menyabet pemenang pertama untuk kategori A dan SMA 21 Makassar untuk kategori B.
SMA Semen Gresik berhasil menjalankan program seperti pengolahan bank sampah, pembangkit tenaga listrik, pembuatan pestisida nabati dari daun nimba, biopori dengan bambu, produksi pupuk takakura dan bokashi, tanaman sayur dalam green house, inventarisasi jenis tanaman di sekolah dan penanaman pohon lindung. Semua dijalan di lingkungan sekolah, termasuk masyarakat di sekitarnya.
Sedangkan, SMAN 21 Makasar menciptakan kegiatan kelestarian ekologi dan pengolahan eceng gondok.
Agar kontes berjalan, TAM memberikan modal awal Rp 15 juta kepada setiap peserta untuk memulai kegiatan. Selanjutnya, pemenang memperoleh hadiah Rp 200 juta dalam bentuk fasilitas pembelajaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.