Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPV, Mobil Mikro Indonesia Seharga Rp 30 Juta

Kompas.com - 19/05/2009, 10:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Obsesi orang Indonesia membuat mobil dengan harga terjangkau masyarakat bawah ternyata tidak kalah gencar dengan Ratan Tata dari India yang telah membuat Tata Nano. Kalau Nano yang telah menghebohkan dunia dijual—dengan harga dasar 1 lakh atau 100.000 rupee—Rp 21 juta, orang Indonesia ingin membuat mobil kecil alias microcar dengan target harga termahal Rp 30 juta.

Itulah yang disampaikan oleh Widya Aryadi, seorang dosen muda yang kreatif dan punya banyak penemuan otomotif dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (18/5). Kini, berkoalisi dengan Anis Muhammad Mufid, ia mendirikan Arina Motors Development di Semarang, Jawa Tengah, untuk mewujudkan keinginannya, membuat microcar atau mobil mungil. Mobil yang lahir dari hasil benak dan kreativitas asli anak bangsa Indonesia.

Lebih Mungil. Lahirlah sebuah prototipe mobil mikro yang dirancang untuk orang kota. Widya menyebutnya UPV atau Urban Personal Vehicle. Dengan dukungan Pemda Jawa Tengah, mobil ini pun dipamerkan di ajang Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2009 yang diselenggarakan Departemen Perindustrian, minggu lalu (13-17 Mei).

Ternyata, penampilan dan konsep yang ditawarkan Widya pada UPV ini menarik pengunjung. Buktinya, ia menerima pesanan dari luar. “Sebenarnya kami menerima pesan 300 unit dari Belanda. Namun, belum bisa dipenuhi karena keterbatasan kondisi saat ini,” ujar Anis.

Sementara itu, menurut Widya, beberapa pengusaha dari China penasaran melihat mobil ini. Pasalnya, "Di China, mobil kecil baru dalam bentuk tiga roda. Kalau kami sudah empat roda,” ucapnya. Di samping itu, desain mobil ini asli dan bukan ”copy paste”.

Dimensi mobil ini memang sangat mungil. Lebih mungil dari Nano yang memiliki panjang 3,1 meter. UPV ini berdimensi: panjang 2,05 meter, lebar 1,15 meter, tinggi 1,6 meter, jarak sumbu roda 1,75 meter, dengan berat total prototipe 400 kg. “Kalau sudah jadi, targetnya 300 kg,” kata Widya.

Prototipe pertama menggunakan dua pintu samping berukuran besar. Ukuran lebar pintu ini 1,2 meter. Karena itu, ketika dibuka, seluruh interior terlihat jelas.

Irit. Sebagai alat transportasi kota pengganti sepeda motor, dengan menggunakan mesin Viar, 150 cc, SOHC, dan menghasilkan tenaga 9PS, menurut Widya, konsumsi bahan bakar UPV bisa mencapai 40 km per liter. “Orang  BBC bilang, mobil ini lebih irit dari sepeda motor,” ungkapnya mengutip komentar kru BBC tersebut.  

Hebatnya lagi, BBC membuat liputan khusus tentang mobil ini. Diceritakan, televisi Inggris tersebut telah mempersiapkan skenario sendiri, yaitu keluarga yang punya banyak anak tinggal di gang sempit.

“Nah, dengan menggunakan UPV, mereka naik ramai-ramai. Lebih aman dibandingkan berjejal naik sepeda motor,” ujarnya. Tepatnya, UPV ini memanusiakan manusia Indonesia yang hanya mampu membeli sepeda motor.

“Naik motor dengan anggota keluarga lain sangat berbahaya. Di samping itu, kalau hujan, harus mencari tempat berteduh. Dengan kendaraan seperti UPV ini, kondisi tersebut bisa dicegah. Lebih aman buat kebanyakan keluarga di Indonesia yang cuma mampu membeli sepeda motor,” ujarnya.

Dia menambahkan, jangan mengharapkan UPV seperti mobil-mobil yang ada di pasar Indonesia saat ini. “Itu buat mereka yang sudah mampu!” katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau