Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Hibrida "Tak Bersuara" Justru Jadi Masalah!

Kompas.com - 10/05/2008, 02:07 WIB

USULAN dari lembaga legislasi di Amerika Serikat untuk menggulirkan sebuah perundang-undangan mengenai  pembatasan level suara pada mesin hybrid (hibrida) dan mesin listrik awalnya ditanggapi sebagai hal konyol oleh publik. Namun, sebuah kecelakaan yang menimpa bocah berusia delapan tahun pada hari Minggu lalu telah menyadarkan banyak orang.

Adalah Owen Erickson, nama si bocah, yang sedang bermain sepeda pada hari itu. Ia tak menyadari ada sebuah mobil Toyota Prius bermesin hibrida tengah melaju ke arahnya. Owen tetap mengayuh sepedanya seolah jalan masih lowong, dan "braaakk!"... Owen tersungkur. Beberapa luka memar pun 'menghiasi' tubuh kecilnya, plus benjol di kepala.

Owen sebenarnya berada di pihak yang salah pada kecelakaan itu. Tapi, ibunda Owen berkeras dan malah menuding kesalahan ada pada pengendara Prius yang menggunakan mode EV silent pada mesin ramah lingkungan tersebut. Akibatnya, Owen tak bisa mendengar ada mobil yang mendekat hingga ia tertabrak.

Kecelakaan ini merupakan insiden pertama kali di AS yang dikaitkan dengan polemik seputar isu regulasi level suara pada mesin hibrida (dan juga mesin listrik). Publik yang semula memandang usulan regulasi tersebut sebagai hal yang konyol menjadi sadar dan mulai mempertanyakan pentingnya perundang-undangan tersebut.

Toyota belum memberikan komentar mengenai RUU ini. Tapi mereka mengakui bahwa situasi yang menimpa Owen dalam beberapa hal perlu menjadi bahan pertimbangan. "Kita mungkin harus berhenti sejenak dan melihat lagi ke belakang untuk kasus ini," kata John Hanson, National Manager of Environmental, Safety and Quality Communications Toyota, di AS.

Sejauh ini, Fisker yang merupakan produsen mesin hibrida Karma menjadi satu-satunya produsen yang mengusulkan pentingnya ditetapkan level suara minimum mesin hibrida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau