Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Malu Bilang Ngantuk...

Kompas.com - 30/01/2008, 07:02 WIB

Penelitian yang dilakukan di Jerman menunjukkan bahwa pada umumnya seorang pengendara yang terlatih sekalipun hanya sanggup mempertahankan konsentrasi dan kesigapannya tetap prima selama dua jam, jika ia secara konstan mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas 80 kilometer per jam.

Dengan mempertahankan konsentrasi dan kesigapannya tetap prima, seorang pengendara diharapkan dapat bereaksi secara benar, jika tiba-tiba terjadi keadaan darurat, seperti ban pecah, atau pejalan kaki, atau kendaraan lain, secara tiba-tiba muncul di hadapannya. Itu sebabnya seorang pengendara yang selama dua jam mengendarai mobilnya secara konstan dengan kecepatan di atas 80 kilometer per jam disarankan untuk beristirahat setidaknya selama 10 menit. Atau jika ingin terus melanjutkan perjalanan tanpa istirahat, pengendara itu sebaiknya menurunkan kecepatan mobil sampai 60 kilometer per jam sehingga ia bisa melepas ketegangan.

Bahkan, pembalap Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans yang berpengalaman hanya diperkenankan mengendarai mobil balapnya selama 4 jam tanpa jeda dan secara keseluruhan pembalap itu hanya diizinkan untuk mengemudikan mobil selama 14 jam.

Sedapat mungkin, penumpang yang duduk di depan, di samping pengendara, ikut memerhatikan jalan dan membantu agar perhatian dan konsentrasi pengendara tetap terjaga. Pendampingan itu sangat diperlukan, terutama pada saat melakukan perjalanan pada malam hari. Jika penumpang depan tidak dapat menahan kantuk, biarkan ia tidur. Namun, hendaknya dijaga agar setelah satu jam, ia dibangunkan, agar dapat kembali menjalankan fungsinya sebagai pendamping.

Sebagai pendamping, ia juga dapat merasakan jika pengendara mengalami kelelahan, atau mulai diserang rasa kantuk sehingga ia bisa menawarkan diri sebagai pengganti. Yang paling ideal, penumpang depan yang menjadi pengendara pengganti. Sebab itu, jika penumpang belakang ingin menjadi pengendara pengganti, maka sebaiknya ia pindah ke depan dan duduk sebagai penumpang depan untuk setidaknya selama 30 menit. Dengan demikian, ia mempunyai cukup waktu untuk mempersiapkan dirinya dengan baik.

Perjalanan dari Nusa Dua, Bali, ke Jakarta, itu berjarak sekitar 1.200 kilometer. Belum lagi mobil juga harus mengantre di Gilimanuk untuk menumpang feri dan menyeberang selat ke Ketapang. Untuk melakukan perjalanan sejauh itu tentunya diperlukan kesiapan yang cukup, baik fisik maupun mental. Dan, selama mengendarai mobil, ingatlah bahwa keluarga menanti Anda sampai di rumah dengan selamat. Kehati-hatian sangat diperlukan, dan jangan malu mengakui kalau Anda lelah atau mengantuk, dan yang terpenting tentunya adalah memohon perlindungan dari Yang Maha Kuasa sebelum memulai perjalanan.(JL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau