tergantung aparatnya lah..serius gk

mudah harusnya cuma dishub, kalau buat / perpanjang kir hanya surat dan amplop saja bisa selesai, tanpa kend.datang gimana mau beres

susah yg gimn dulu...odol cuma buat ajang sampingan pjr sudah ngasih duit boleh jalan...bukan di tilang terus di kandangin di kasih sp , di balik karo seri jng jng ada sogokan

jadi apa tugas dishub , kan bisa stop dan larang truk odol dan beri denda berat. tak pakai help aja bisa distop lantas.

gunanya jembatan timbang apa?

kalau masih membandel juga pemerintah dalam hal ini dephub keluarkan peraturan bahwa angkutan berat diatas 10 ton pakai kereta api barang atau kapal laut

memang serba repot, akan dimulai dari mana dulu, pemilik, pengguna atau pelaksana tugas, kenapa tidak dari dulu, harusnya semua berjalan preventif, jika ada satu yang membahayakan dan melanggar harus cepat ditindak, begitu ada terjadi kasus jadi bingung karena sudah terlanjur banyak yang melanggar

paling nggak harus terpikir batas maksimum beban, mengingat kemampuan tonase jalan dan varian medan jalan, overload biasanya akan memakai sedikit lebih as jalan untuk menghindari kemiringan, memang serba repot, disatu sisi mengejar keuntungan, kalau bisa terselesaikan 2x kenapa harus 3x, membalas komentar kurijanto yap : kecelakaan kendaraan sebagian besar disebabkan oleh kelalaian pengemudinya, bukan karena ukuran dimensi kendaraanya. tentu selain faktor luar, sprt kondisi jalanan. truk odol pastinya kaga bisa melaju kencang krn over load. yg menjadi tujuan dibuatnya truk odol agar biaya pengiriman jadi efisien ...

odol sll menjadi biang macet /kecelakaan baik tol/non tol, sdh bbrp kali menhub bicara akan menindak /menertibkan tapi di lapangan ???

kecelakaan kendaraan sebagian besar disebabkan oleh kelalaian pengemudinya, bukan karena ukuran dimensi kendaraanya. tentu selain faktor luar, sprt kondisi jalanan. truk odol pastinya kaga bisa melaju kencang krn over load. yg menjadi tujuan dibuatnya truk odol agar biaya pengiriman jadi efisien ...