JAKARTA, KOMPAS.com-Kasus pencurian speedometer truk saat parkir memang kerap terjadi di Indonesia. Biasanya, pencurian ini berlangsung sangat cepat, bahkan saat kendaraan hanya ditinggal sebentar.
Salah satu kejadian terbaru dialami oleh pemilik akun TikTok @Subakir998, yang membagikan pengalamannya. Ia menceritakan bahwa saat truknya ditinggal sebentar untuk mengisi saldo e-toll, speedometer dan ponselnya sudah raib dicuri.
Meski truk sudah dalam keadaan terkunci, ia menduga pelaku berhasil membobol lubang kunci sehingga kabin dapat terbuka dengan mudah. Lalu bagaimana sebenarnya sistem keamanan kabin dari truk?
Puti Annisa, Communication management Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), menjelaskan, sistem keamanan pada truk umumnya berbeda dari mobil penumpang. Salah satu perbedaannya adalah tidak ada alarm bawaan pabrik pada truk.
"Pengamann pintu semua kendaraan komersial yang ada di Indonesia karena kebutuhannya untuk mobilitas pekerjaan, masih standar (pakai anak kunci). Berbeda dari kebutuhan mobil penumpang," kata Annisa kepada Kompas.com, Kamis (18/12/2024).
Pengaman kabin cuma memakai kunci saja, diputar untuk mengunci dan membuka pintu, tidak ada alarm. Pintu memang jadi bisa dibuka, tapi mesin tidak dapat menyala karena ada immobilizer.
Sistem immobilizer ini bertujuan untuk mencegah pencurian kendaraan secara keseluruhan, meskipun pencuri berhasil masuk ke dalam kabin. Namun, minimnya fitur alarm membuat kabin truk lebih rentan terhadap pencurian barang atau komponen seperti speedometer
"Di kendaraan Isuzu memiliki immobilizer, tidak bisa digandakan seperti kunci yang lainnya. Kunci tersebut memiliki koding khusus hanya untuk unit kendaraan tersebut," kata Annisa.
Pada akhirnya buat pengamanan lebih, pengusaha truk menambah alarm sendiri untuk truknya. Jadi ketika dibobol saat truk berhenti, bisa mengeluarkan suara dan menarik perhatian orang di sekitar kendaraan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/19/104200615/kenapa-pintu-truk-mudah-dibobol-maling-