TANGERANG, KOMPAS.com - Belum lama ini, dalam satu diskusi, mobil bahan bakar konvensional dan mobil hybrid disebut sebagai mobil yang berisiko lebih mudah terbakar ketimbang mobil listrik.
Hal tersebut menjadi perhatian, sebab bicara produk, saat ini mobil listrik yang justru mendapat sorotan mengenai keselamatan. Terutama pada risiko kebakaran karena kerusakan atau malfungsi baterai.
Menanggapi bahwa mobil hybrid disebut punya risiko mudah terbakar, General Manager Lexus Indonesia Bansar Maduma mengatakan, belum pernah ada laporan mobil hybrid Lexus terbakar.
"Kami fokus pada risikonya saja, ini masih berisiko kan (namun) secara fakta berapa persen (yang terbakar). Kami terutama Lexus ialah bagaimana bisa meminimal risiko itu pasti pertama dari teknologinya," kata Bansar kepada Kompas.com, Selasa (26/11/2024).
"Teknologi hybrid-nya bagaimana, kan pasti berbeda setiap trennya. Kalau kami secara Lexus sudah terbukti, kenapa, Lexus itu sudah jualan hybrid sejak 2005, tapi tidak ada laporan kebakaran. Bukan Indonesia ya seluruh dunia," ujar Bansar
Bansar mengatakan, model hybrid pertama Lexus ialah Lexus ES hybrid. Selama itu pula pihaknya belum pernah mendengar mobil sedan eksekutif tersebut terbakar.
"Tapi sebetulnya begini, lihat dari populasi. Populasi hybrid yang terbakar versus populasinya, kemudian EV (yang terbakar) juga versus populasinya. Terus kemudian juga kita harus bikin diferensiasi penyebab kebakarannya apa," katanya.
"Paling penting ialah bagaimana kita bisa meminimalisir resiko, risiko (mobil terbakar) selalu ada. Tapi bagaimana kita bisa meminimalisir itu. Itulah yang sebetulnya dikedepankan, terutama di Lexus," ungkap Bansar.
Data mengenai risiko kebakaran mobil listrik dijabarkan oleh Prabowo Kartoleksono, Wakil Ketua Penelitian dan Pengembangan Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).
Data diungkap dalam diskusi bertajuk "Revolutionizing EV Safety in Indonesia: Breaking Solutions with Innovation" yang diselenggarakan oleh PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) pada Senin, 25 November 2024.
Disebutkan bahwa mobil listrik justru merupakan kendaraan yang paling aman. Menurut data, mobil bahan bakar konvensional (ICE) memiliki risiko kebakaran 61 kali dan mobil hybrid berisiko 139 kali lebih tinggi dibandingkan mobil listrik.
Perbandingnnya dari 100.000 unit kendaraan, kemungkinan mobil listrik terbakar hanya 25 unit atau 0,025 persen. Adapun mobil ICE memiliki risiko sebanyak 1.529 unit atau 1,529 persen.
Kemudian mobil hybrid (HEV/PHEV) memiliki kemungkinan kebakaran yang paling tinggi. Dari 100.000 unit kendaraan, kemungkinan kebakaran mencapai 3.474 unit atau 3,474 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/28/110200615/mobil-hybrid-berisiko-terbakar-lexus-bilang-belum-pernah-ada-kasus