JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) meluncurkan generasi terbaru dari Tucson di Jakarta, Kamis (21/11/2024). SUV ini hadir dengan desain yang lebih modern, serta pilihan mesin berteknologi hybrid.
Berbeda dengan Santa Fe yang sudah diproduksi lokal secara Completely Knocked Down (CKD), melalui pabrik perusahaan di kawasan Cikarang, Jawa Barat, New Tucson justru masih berstatus Completely Build Up (CBU) dari Korea Selatan.
Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia mengatakan, mobil di segmen C Sport Utility Vehicle (SUV) seperti Tucson belum memiliki banyak peminat seperti segmen D SUV. Hal inilah yang membuat pihaknya masih mengimpor Tucson dari negeri gingseng.
“Pertama-tama itu sebenarnya kita pada saat study tadi kita melihat bahwa marketnya itu tidak begitu besar untuk C SUV. Beda sama marketnya D SUV (Santa Fe) itu 12 persen, market ini (Tucson) hanya 5 persen,” ucap Frans, di Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024).
Kendati demikian, Frans menjelaskan, jika peminat konsumen di segmen C SUV meningkat tak menutup kemungkinan pihaknya bakal memproduksi Tucson secara lokal.
“Seperti yang diungkapkan Mr. Lee (Ju Hun Lee, President Director PT Hyundai Motors Indonesia) kita ingin tahu responnya market dulu,” kata Frans.
“Respon market seberapa besar, bahkan apabila respon market besar berarti kan kita bisa secara market share tentunya lebih baik di kelasnya SUV. Dan kita bisa membuat produksi lokal dan Indonesia kembali menjadi hub untuk ekspor ke Asia Tenggara,” lanjutnya.
Bicara soal harga, Sport Utility Vehicle (SUV) kedua bertenaga hybrid dari Hyundai ini dibanderol mulai Rp 632.000.000 untuk varian ICE 2.0, dan Rp 743.000.000 untuk varian Turbo Hybrid 1.6.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/22/091200515/alasan-hyundai-new-tucson-belum-diproduksi-lokal