Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Keseringan Pakai Cas Cepat Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebiasaan mengecas kendaraan listrik pakai casan cepat atau utra cepat (fast charging) bisa berakibat buruk. 

Perekayasa Ahli Madya BRIN Eka Rakhman Priandana mengingatkan, mengatakan kalau terlalu sering, maka dipastikan bakal mempercepat penurunan masa pakai baterai.

Pengaruh negatif ini berlaku sama, bisa mengurangi umur baterai, baik untuk kendaraan listrik dengan baterai jenis lithium NMC (nickel-manganese-cobalt) maupun LFP (lithium-iron-phosphate).

“Fast charging sebaiknya tidak digunakan sesering mungkin karena dapat mengurangi umur baterai,” ujar Eka dalam acara daring Hasil Riset Rumah Program Purwarupa Sistem Otonom Kendaraan Listrik dikutip Selasa (19/11/2024).

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa baterai jenis lithium NMC memiliki keterbatasan dalam menerima arus tinggi. Sebagai contoh, baterai berkapasitas 20 Ah hanya ideal diisi dengan arus maksimum 10A.

Pengisian berlebih dapat menyebabkan baterai panas, mempercepat kerusakan, atau bahkan berisiko meledak jika sistem manajemen baterai (BMS) tidak mumpuni.

Sebaliknya, baterai jenis LFP dirancang lebih tahan terhadap arus tinggi hingga 3C dan memiliki umur pakai lebih lama, mencapai 3.000 siklus pengisian. Meski begitu, tetap ada risiko ketika dilakukan pengisian cepat terus-menerus.

Oleh karenanya, Eka menyarankan pengguna kendaraan listrik untuk lebih sering mengisi daya di rumah dengan kecepatan rendah guna menjaga performa baterai.

“Pengisian cepat cukup digunakan saat darurat. Dengan begitu, baterai akan lebih awet dan tidak mudah rusak (susut),” tutupnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/20/084200715/jangan-keseringan-pakai-cas-cepat-kendaraan-listrik-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke