Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Kasus Pemukulan Sopir Taksi Online, Pentingnya Komunikasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, di media sosial beredar video viral. Video tersebut memperlihatkan seorang penumpang yang diduga seorang polisi, melakukan pemukulan terhadap sopir taksi online.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah. Terlihat pada video, sopir dipukul wajahnya oleh penumpang yang hendak turun dari mobil.

Igun Wicaksono, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar penumpang dan pengemudi tidak sampai salah paham hingga terjadi perselisihan.

"Kedua, jika ada perbedaan agar dapat sama-sama merevisi titik antar sebelum jalan. Sehingga, apabila penumpang menolak maka cari jalan keluar solusi, apakah dalam bentuk kompensasi penambahan biaya melalui tips atau bagaimana maunya penumpang," kata Igun.

Ketiga, menurut Igun, sampaikanlah informasi secara jelas kepada penumpang agar tidak salah paham atau penumpang salah mengerti komunikasi.

"Keempat, hindari perdebatan dengan penumpang untuk menghindari konflik lebih dalam," ujar Igun.

"Kelima, lebih baik disampaikan pembatalan lebih awal sebelum berjalan apabila ada kebuntuan solusi jika terjadi selisih atau perbedaan titik antar agar tidak terjadi konflik di jalan," kata Igun.

Jika ditarik kesimpulan dari kelima tips tersebut, maka yang paling penting adalah komunikasi yang jelas dan kesepakatan. Sehingga, tidak ada yang merasa dirugikan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/07/154515115/belajar-dari-kasus-pemukulan-sopir-taksi-online-pentingnya-komunikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke