Akibat kejadian tersebut tak sedikit sepeda motor yang mengalami kerusakan karena terendam banjir. Seperti contoh rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @jabodetabek24info yang memperlihatkan ratusan motor terendam banjir di kawasan parkir Gandaria City, Jakarta Selatan.
Kejadian ini tentu bisa mengakibatkan kerusakan pada komponen sepeda motor, hal ini membuat pemilik kendaraan perlu mengeluarkan kocek hingga jutaan untuk memperbaiki tunggangannya.
“Yang pasti (kerusakan) pada bagian mesin utama dan bagian mesin penggerak roda (CVT) bagi motor matik, kalau yang non matik hanya bagian mesin utama saja. Tetapi kalau lama terendam bisa 100 persen, tergantung nanti ketika di cek satu persatu komponen motor tersebut,” ucap Sumantri Tanuwijaya, Pemilik Bengkel Jaya Motor Cikupa Tangerang, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/11/2024).
Dalam kondisi ini, motor hanya perlu dikuras oli dan dilakukan proses ganti ulang oli baru sebanyak tiga kali.
Sementara untuk kerusakan pada tahap lanjutannya adalah kompoenn yang ada di bagian tengah mesin. Pada kerusakan di tahap lanjutan ini, komponen apa saja yang rusak tidak bisa dipastikan, harus diperiksa secara menyeluruh.
Pria yang akrab disapa Jaya itu menambahkan, pada dasarnya motor yang terendam banjir masih bisa diperbaiki. Hanya saja biaya yang dikeluarkan tidak bisa dijadikan patokan, tergantung dari jenis motor dan kerusakan.
“Mungkin kurang lebih Rp 1 juta ke atas, tergantung dari segi kerusakan setelah di cek satu per satu. Kalau full, biaya perbaikannya bisa sampai Rp 2,5 juta, tergantung jenis motornya,” ucap Jaya.
Lebih rinci, untuk biaya membongkar mesin sekitar Rp 250.000-an sampai Rp 500.000-an, belum termasuk penggantian suku cadang.
Misalnya busi, sekitar Rp 35.000, tutup businya kisaran Rp 35.000. Untuk filter udara, harganya berkisar Rp 70.000. Lalu, ECU harganya sekitar Rp 1 juta hingga 3 jutaan. Sedangkan oli mesin, harganya sekitar Rp 55.000. Sementara oli gardan, ada di kisaran Rp 20.000.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/06/170100515/motor-terendam-banjir-biaya-perbaikan-bisa-tembus-jutaan