Suzuki A100 1973 Menolak Tua, Bangkit dengan Konsep Cafe Racer

JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara soal gaya modifikasi, cafe racer sampai saat ini masih menjadi yang paling banyak digemari para builder.

Penerapan konsep yang beragam serta fleksibel diaplikasi pada sepeda motor apapun, membuat cafe race tak hanya menjadi tren semusim saja, tapi bisa dibilang evergreen sampai saat ini.

Contohnya seperti yang diterapkan Radite Octavanka dari 69 Nerakatau X Raxe97 yang menjadi salah satu peserta dalam gelaran Kustomfest 2024 lalu di Yogyakarta.

Boleh dibilang kustom cafe racer yang dilakukan cukup ekstrem, lantaran dilakukan dengan perubahan yang menyeluruh, tanpa meyisakan tampilan aslinya.

Menariknya lagi, konsep cafe race diaplikasi pada Suzuki A100 lansiran 1973. Alhasil kesan retro yang dihadirkan makin kental, apalagi rancang bangunnya benar-benar total.

Seluruh rangka sudah mendapat ubahan yang frontal alias menyeluruh, sampai sektor kaki-kakinya. Sementara body work, tampil dengan balutan metalpolish garapan Toni Metalpolish.

Konsep memanjang ala cafe race diterapkan segaris sampai bagian buntut tawon khas cafe racer. Bahkan jok dan tangki bensin dibuat slim untuk mendapat visual yang simetris.

Tameng ala cafe race yang juga jadi ikon hadir bersama akrilik. Sementara untuk mesin, rupanya masih tetap mempertahankan bawaan Suzuki A100.

Kanibalisme suku cadang diterapkan pada bagian kaki-kaki yang menggunakan pelek Morodadi F1ZR, sementara untuk suspensi depan dari Yamaha 75 dan belakang Mio Soul.

Selebihnya, semua parts dan akeseris murni dibuat secara handmade oleh 69 Nerakatau untuk melengkapi tampilan cafe racer retro Suzuki A100.

Hasilnya, motor kustom ini sukses menyabet gelar juara satu pada kategori All Cafe Racer Kustomfest 2024 lalu.