KLATEN, KOMPAS.com - Gardan pada mobil harus dirawat dengan baik, agar performanya tetap prima dan mencegahnya dari kerusakan.
Beberapa jenis kerusakan gardan bisa terjadi, baik karena pemakaian atau setelah mengalami insiden seperti menerjang banjir, adanya benturan dan lain-lain.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan gardan mobil tetap perlu diperiksa secara teratur saat waktunya servis berkala.
“Saat mobil melakukan perawatan berkala, maka kendaraan akan diperiksa secara menyeluruh, termasuk potensi yang dapat merusak gardan,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2024).
Seperti adanya kebocoran oli, menurut Hardi, berpotensi membuat komponen yang bersinggungan mendapat gaya gesek lebih besar ketika volume olinya kurang.
“Oli gardan ada yang terpisah seperti mobil (RWD), tapi ada juga yang menjadi satu dengan oli transmisi seperti kebanyakan mobil dengan sistem penggerak roda depan (FWD),” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, kurangnya oli gardan bisa karena adanya kebocoran seal atau adanya benturan yang bisa merusak dinding gardan atau panci olinya.
Selain memantau volume, menurut Hardi, kualitasnya juga perlu diperiksa dan menggantinya sesuai jadwal, terutama setelah mobil menerjang genangan air atau banjir.
“Ketika air tembus ke ruang oli gardan, maka pelumasan bisa terganggu, sehingga dapat meningkatkan potensi komponen mekanikal rusak,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, dampak serupa bisa terjadi pada mobil matik ketika sistem pendingin bermasalah, khususnya pada bagian oil cooler transmisi di radiator bocor.
“Korosi bisa membuat tabung oil cooler di radiator bocor, akibatnya oli transmisi atau gardan bercampur dengan air, tak hanya berpotensi merusak transmisi, gardan juga berpeluang sama untuk tipe FWD,” ucap Hardi.
Maka dari itu, menurut Hardi, sistem pendingin perlu dipantau performanya secara berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/16/150200215/cara-mencegah-gardan-mobil-rusak-rajin-perawatan-berkala