KLATEN, KOMPAS.com - Konsumen wajib memeriksa kondisi unit setiap hendak membeli mobil bekas, agar mendapatkan unit sesuai harapan.
Kondisi mobil bekas di pasaran bisa sangat beragam. Dengan tahun produksi dan jenis mobil yang sama, banderolnya bisa berbeda tergantung dengan kelengkapan dan kondisinya.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan, konsumen perlu memperhatikan apakah mobil tersebut bekas kecelakaan atau bukan.
Pasalnya, sebagian orang menganggap meski sudah diperbaiki, unit seperti ini tak akan pulih dengan sempurna.
Susanto, Pemilik Bengkel Las Bodi Mobil Bayat, Klaten mengatakan anggapan mobil bekas kecelakaan tak bisa pulih karena tak semua konsumen mau mengganti plat bodi dengan yang baru.
“Bila diganti semua plat bodi yang rusak dengan kualitas genuine, tentu ongkosnya akan sangat mahal, berbeda jauh dengan diperbaiki,” ucap Susanto kepada Kompas.com, Sabtu (14/9/2024).
Susanto mengatakan, tak sedikit konsumen memilih bengkel bodi mobil sebagai alternatif, karena faktanya lempengan bodi mobil yang sudah ringsek bisa diperbaiki mendekati sempurna.
“Mendekati sempurna ya, kalau dikatakan pulih seperti baru tidak akan bisa, karena plat yang sudah bengkok pasti secara detail akan terlihat bekas tabrak, namun secara fungsi bisa normal kembali,” ucap Susanto.
Menurut Susanto, perbaikan bodi mobil yang ringsek juga memiliki level kesulitan berbeda-beda, tergantung lokasi dan jenis platnya sebagai apa pada kendaraan.
“Yang sulit kan memperbaiki bodi bagian rangka atau sasis, tak cukup hanya rapi tapi harus diukur dengan presisi seperti dudukan suspensi, dudukan mesin dan transmisi dan sejenisnya,” ucap Susanto.
Jadi, menurut Susanto, anggapan mobil bekas kecelakaan tidak bisa pulih sempurna cukup logis, karena untuk mengganti semua plat bodi pakai part genuine ongkosnya lebih mahal daripada memperbaikinya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/15/080100015/mitos-atau-fakta-mobil-bekas-tabrakan-tak-bisa-pulih-seperti-semula-