Untuk melancarkan rencana tersebut, Hyundai mengatakan bakal memperkuat daya saing produk baterai yang dipakai lewat keragaman teknologi, keamanan, dan kualitas.
Hyundai berencana menjadi satu-satunya OEM di dunia yang memiliki jajaran baterai lengkap untuk berbagai powertrain.
“Baterai, sebagai komponen keselamatan yang penting di mobil listrik, menjadi bagian terbesar dari biaya mobil listrik dan sangat memengaruhi daya saing produk dari segi harga,” tulis Hyundai dalam keterangan resmi, Kamis (29/8/2024).
Pada 2030, Hyundai Motor bertujuan menggunakan baterai NCM (nickel-cobalt-manganese) berbasis kinerja yang sudah ada saat ini dan baterai LFP (lithium-iron-phosphate) berbiaya rendah.
Hyundai juga akan mengembangkan baterai NCM baru yang terjangkau untuk memberikan solusi yang lebih luas.
Baterai entry level baru tersebut akan pertama kali diimplementasikan berdasarkan basis volume, di mana perusahaan mengharapkan terjadinya peningkatan kinerja baterai lebih dari 20 persen pada 2030, melalui peningkatan kepadatan energi.
Hyundai Motor juga terus meningkatkan keamanan baterai dengan menerapkan battery management system (BMS), sebuah pre-diagnosis technology, pada mobil listrik yang mendeteksi ketidaknormalan minor pada baterai secara real time dan memberi tahu pengguna.
Saat ini Hyundai mengembangkan struktur keamanan sistem baterai yang dapat mencegah perpindahan panas antar sel baterai, terlepas dari form factor baterai, dan terus menerapkan teknologi yang lebih baik untuk kendaraan.
Perusahaan juga sedang mengembangkan teknologi pendinginan canggih yang menekan potensi terjadinya kebakaran di dalam baterai dan bertujuan menerapkannya dalam kendaraan yang diproduksi secara massal pada 2026.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/30/200100215/hyundai-kembangkan-baterai-ncm-entry-level