Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Juara Dunia MotoGP Desak Ducati Turun di Suzuka 8 Hours

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu ajang balap yang paling bergengsi di dunia adalah Suzuka 8 Hours Endurance Race. Ajang balap ketahanan ini ternyata banyak membuat para pebalap MotoGP tertarik, termasuk juara dunia MotoGP Francesco Bagnaia.

Ducati mungkin berjaya dan mendominasi pada ajang balap sepeda motor tingkat dunia, seperti MotoGP dan World Superbike (WorldSBK). Tapi, untuk Suzuka 8 Hours, justru pabrikan Jepang yang kerap mendominasi.

Banyak pebalap MotoGP yang pernah mengikuti Suzuka 8 Hours. Terakhir kali ada pebalap MotoGP yang mengikuti ajang balap ketahanan ini adalah Johann Zarco, bersama Honda Team HRC.

Ducati juga mengikuti Suzuka 8 Hours, tapi diwakili oleh tim asal Jepang, yakni Team Kagayama. Tahun lalu, tim ini hanya bisa finis di posisi keempat, melalui pebalapnya, Ryo Mizuno, Josh Waters, dan Hafizh Syahrin.

General Manager Ducati Corse Off-Road Paolo Ciabatti, mengatakan, Suzuka 8 Hours masih menjadi balapan yang sangat penting bagi pabrikan. Ajang balap tersebut belum pernah dimenangkan oleh pabrikan non Jepang.

"Jadi, mimpinya adalah suatu hari nanti, semoga saja segera, untuk menjadi pabrikan non Jepang pertama yang berhasil menang di Suzuka," ujar Ciabatti, dikutip dari Crash.net, Jumat (9/8/2024).

Ciabatti menambahkan, Ducati berencana di masa depan akan mewujudkannya, mungkin dengan motor pabrikan dari Bologna dan dengan pebalap MotoGP bersama Yukio dari tim Kagayama.

"Saya tidak tahu dengan Marc (Marquez) atau (Alvaro) Bautista, tapi yang pasti di antara pebalap GP Ducati di masa depan, Pecco dan Fabio Di Giannantonio, mereka ingin mengikuti Suzuka 8 Hours," kata Ciabatti.

"Kemudian, kami hanya perlu mencari pebalap ketiga, di antara pebalap GP lainnya dan pebalap Superbike akan ada yang bersedia melakukannya. Entah itu tahun depan atau tahun 2026, masih terlalu dini untuk mengatakannya," ujarnya.

Saat ini, Bagnaia masih fokus untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP. Tapi, dia tetap bersikeras membujuk Ducati agar bisa mengikuti Suzuka 8 Hours.

"Tentu saja saya tahu betapa stresnya balapan ini, karena ini adalah jeda musim panas (MotoGP), tapi saya suka balapan seperti ini. Saya selalu berpikir bahwa bagi seorang pebalap kejuaraan dunia, ini adalah target untuk karier Anda," ujar Bagnaia.

"Tapi yang saya katakan adalah bahwa sebelum saya tiba, mereka harus siap untuk memiliki kesempatan untuk menang. Karena saya ingin sekali pergi ke sana dan menang," kata Bagnaia.

Begitu pula dengan pebalap VR46 yang akrab disapa Diggia. Dia mengaku, Suzuka 8 Hours masuk ke dalam salah satu balapan impiannya.

"Sejujurnya, saya berusaha keras. Saya ingin sekali mengikuti 8 Hours of Suzuka, jadi saya berusaha keras dengan staf saya di rumah untuk mengaturnya. Ini adalah salah satu balapan yang masuk dalam daftar keinginan saya, jadi jika kami bisa bersama-sama dengan Ducati, akan luar biasa rasanya bisa membalap untuk mereka di 8 Hours," ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/10/180100715/juara-dunia-motogp-desak-ducati-turun-di-suzuka-8-hours

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke