JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan membawa tantangan tersendiri bagi pengemudi di jalan raya. Permukaan jalan yang licin dan genangan air meningkatkan risiko tergelincir atau selip. Dalam kondisi ini, kemampuan untuk mempertahankan traksi ban menjadi krusial untuk keselamatan.
Selain keterampilan teknis, stabilitas emosi pengemudi juga memegang peranan penting dalam menghadapi cuaca buruk.
"Saat hujan, risiko terbesar adalah tergelincir atau selip. Dalam kondisi ini, menjaga agar ban tetap mendapat traksi menjadi sangat sulit dan membutuhkan kestabilan emosi. Ketika emosi stabil, perilaku pengemudi menjadi lebih terukur, dan reaksi serta keputusan yang diambil biasanya lebih baik," kata Sony Susmana, pendiri sekaligus pengajar senior di Safety Defensive Consultant Indonesia kepada Kompas.com, Senin (5/8/2024).
Sony menjelaskan, bahwa hujan menciptakan kondisi cuaca buruk yang dapat mengganggu fokus pengemudi.
"Tidak semua pengemudi mampu menetralkan dirinya dalam situasi ini. Beberapa mungkin merasa grogi atau panik akibat aquaplaning, cipratan air, atau kendaraan lain yang melintas," ujarnya.
Menurutnya, setiap pengemudi harus tetap tenang dan fokus agar dapat mengendalikan kendaraan dengan baik dan menghindari kecelakaan.
Sony juga menekankan pentingnya persiapan dan perawatan kendaraan untuk menghadapi musim hujan.
"Pastikan ban dalam kondisi baik dan tekanan angin sesuai rekomendasi. Selain itu, periksa juga kondisi wiper dan lampu kendaraan. Semua ini akan membantu pengemudi untuk tetap aman dan nyaman selama berkendara di tengah hujan," tambahnya.
Mengemudi saat hujan tidak hanya tentang keterampilan teknis tapi juga pengelolaan emosi. Kalau dapat memadukan keduanya, pengemudi dapat meningkatkan keselamatan di jalan selama musim hujan.
Kesadaran dan persiapan yang baik menjadi kunci untuk menghadapi tantangan cuaca buruk dengan lebih tenang dan terukur.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/05/132100315/cara-pertahankan-traksi-ban-di-jalan-basah-dan-licin