TANGERANG, KOMPAS.com - Isuzu masih melakukan berbagai studi dan belum berniat menjual truk listrik Elf EV yang sudah diperkenalkan sejak 2022 kepada masyarakat umum.
Yusak Kristian Solaeman, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), mengatakan, saat ini truk listrik belum cocok buat logistik atau pengiriman barang.
Salah satu alasannya kata Yusak, infrastruktur atau prasarana yang belum maksimal bisa berpengaruh pada kondisi mental sopir yang jadi tidak tenang saat mengemudi.
“Belum satu lagi pada saat pengemudi baterai (misalkan) tinggal 30 persen. Terus mau tahu charger terdekat mencari di google jadi butuh koneksi, nah kalau lagi sedang ada di blank spot tidak ada koneksi,” ujar Yusak di Tangerang, belum lama ini
“Karena truk itu jalan kadang ada di titik yang tidak ada jaringan, pengemudi jadi was-was berapa jauh lagi ada isi daya (SPKLU) sedangkan kalau pom bensin kan dia hafal,” katanya.
Namun kembali lagi kata Yusak, hal paling krusial ialah infrastruktur yang belum maksimal untuk mendukung charging truk listrik. Adapun yang kedua yaitu jarak tempuh kendaraan yang berbasis baterai.
“Kita bisa bilang begitu (belum cocok),” ujar Yusak.
“Akhirnya kalau kita jadi pengusaha logistiknya bisa pusing hanya dengan memikirkan begituan (jarak tempuh baterai),” ungkapnya.
Yusak mengatakan, kalau ujuannya hanya jualan truk listrik yaitu Elf EV, Isuzu bisa saja melakukan itu tapi yang akan bermasalah ialah konsumen.
“Kalau dari sisi produk, kalau kami mau jual bisa saja kami jual. Tapi dari sisi konsumen itu akan ada beberapa poin yang kami harus perhatikan,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/21/164100815/persoalan-mendasar-truk-listrik-di-indonesia-menurut-isuzu