JAKARTA, KOMPAS.com - Memilih pelumas yang tepat untuk kendaraan adalah salah satu kunci utama dalam menjaga performa dan umur mesin.
Namun, dengan maraknya produk pelumas palsu yang beredar di pasaran, penting bagi pengguna untuk mengetahui cara membedakan pelumas asli dan palsu.
Menggunakan pelumas palsu bukan hanya bisa merusak mesin, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan berkendara.
Salah satu cara pertama untuk memastikan keaslian pelumas adalah dengan membeli produk dari toko atau distributor resmi. Banyak pabrikan pelumas ternama bekerja sama dengan jaringan distribusi resmi untuk menjamin keaslian produk mereka.
"Pastikan untuk selalu membeli pelumas dari sumber yang terpercaya dan periksa apakah toko tersebut memiliki sertifikasi atau izin dari pabrikan pelumas," kata Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati kepada Kompas.com akhir pekan lalu.
Selain itu, penting untuk memperhatikan kemasan pelumas. Pelumas asli biasanya memiliki kemasan yang rapi dengan segel yang sulit untuk dipalsukan.
Pelumas palsu sering kali memiliki kemasan yang buram atau tidak rapi, dengan label yang terlihat seperti ditempel secara manual.
"Perhatikan detail pada kemasan, seperti logo, hologram, dan kode produksi. Produsen pelumas asli biasanya sangat teliti dalam hal ini," tambah Wahyu Budhi.
Ahmad, mekanik dari Toda Oli, mengungkapkan bahwa pelumas palsu biasanya dijual dengan harga lebih murah dan bisa ditandai dari fisik kemasannya.
"Harga sudah tentu beda. Terus kemasan pelumasnya, kalau palsu biasanya terlihat kurang rapi dan memiliki label yang berbeda dari aslinya," jelas Ahmad.
Mengutip web resmi Sejahtera Oil, Shell memberikan jaminan kualitas keaslian produknya dengan stiker barcode. Konsumen dapat memeriksa keaslian produk Shell Helix HX5, Shell Helix HX7, dan Shell Helix HX8 melalui stiker barcode yang ditempel pada setiap kemasan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/08/182100415/begini-cara-membedakan-pelumas-asli-dan-palsu