JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan belakangan ini melanda sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hal ini menuntut pengendara agar lebih waspada. Pasalnya, berkendara di saat hujan memiliki perbedaan dibandingkan saat kemarau.
Kondisi tersebut seharusnya tidak mengganggu aktivitas, namun butuh penyesuaian pengendara sepeda motor ketika melintasi jalan basah, terutama cara mengerem.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, ketika melintasi jalan basah usahakan untuk tidak melakukan pengereman secara tiba-tiba agar ban tidak mengalami slip.
“Ketika mengendarai sepeda motor pada kondisi jalan licin sebaiknya memperhatikan pengereman, jari tangan kanan tidak disarankan untuk standby di rem depan, untuk menghindari pengereman mendadak agar ban depan tidak slip atau tergelincir,” ucap Agus, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2024).
Pengendara sepeda motor juga bisa menggunakan kedua rem, depan dan belakang dengan porsi penekan tuas disesuaikan. Menggunakan kedua rem dapat membantu penghentian putaran roda menjadi lebih baik.
Usahakan, pembagian kekuatan pengereman terjaga, antara rem depan dan belakang, sehingga keseimbangan tetap terjaga.
Adapun teknik mengerem tersebut tidak terlepas dari jenis motor. Pada dasarnya motor matik dan manual memiliki teknik yang sama. Hanya saja pada motor manual bisa dibantu dengan engine brake ketika mengerem.
Sementara itu, Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center mengatakan, kondisi jalan yang basah juga mengharuskan pengendara lebih menjaga jarak dengan pengendara di depannya.
“Kondisi aspal yang licin karena basah, membuat jarak pengereman lebih jauh ketimbang posisi kering. Jarak yang cukup juga menciptakan momentum buat pengendara untuk menghindar, bermanuver sesuai kebutuhan dan situasi yang terjadi,” kata Marcell.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/05/082200315/biker-begini-teknik-mengerem-aman-di-jalan-basah