Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakar Keselamatan Sebut Klakson Telolet Tidak Ada Manfaatnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Klakson telolet yang terpasang di bus akhir-akhir ini kerap menimbulkan masalah. Bahkan terakhir, ada anak kecil yang tertabrak karena terlalu sibuk mengejar klakson bernada dari bus tersebut.

Video tersebut bisa dilihat di akun Instagram @bogor_update. Anak kecil tadi oleng saat sedang mengendarai sepeda di depan bus, lalu dia tertabrak dan terlindas ban depan.

Kabarnya, anak tadi selamat dan cuma mengalami luka ringan. Beruntung tidak sampai kehilangan nyawa seperti kejadian lain di mana anak kecil terlindas dan mengalami luka berat.

Makanya beberapa daerah mulai melarang klakson telolet tersebut. Bahkan di terminal, kerap dilakukan razia klakson dan minta dilepas di tempat.

Soal masalah klakson telolet yang bikin celaka orang, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, telolet tidak ada manfaatnya sama sekali.

"Sekalipun ada unsur menghiburnya, jika ada korban akibat klakson tersebutt, harusnya pihak kepolisian evaluasi," kata Sony kepada Kompas.com, Senin (17/6/2024).

Sony bilang, bus dari awal sudah ada klakson yang jadi standar dan sesuai dengan aturan. Cuma kadang kru atau pemilik bus yang memilih untuk memodifikasi dengan alasan menarik atau menghibur.

"Seharusnya kalau ditambah melanggar aturan, langsung ambil langkah tegas untuk melarang. Sudah berkali-kali menimbulkan korban, tapi masih ada unsur pembiaran," kata Sony.

Sony menyayangkan, razia yang dilakukan masih kurang masif. Buktinya ada saja kejadian yang lolos, bus masih leluasa menyalakan telolet sampai menarik perhatian orang.

"Melakukan penegakan aturan demi keselamatan itu mudah, hanya mau tidaknya ada di tangan pihak kepolisian dalam menindak," kata Sony.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/18/111200015/pakar-keselamatan-sebut-klakson-telolet-tidak-ada-manfaatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke