JAKARTA, KOMPAS.com - Kemajuan teknologi telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya berkendara. Salah satu inovasi yang kini mulai banyak diminati adalah kendaraan listrik (EV).
Kendaraan ini, termasuk sepeda motor listrik, menawarkan banyak keunggulan, namun juga membawa tantangan baru yang perlu dipahami oleh pengguna.
Manager Safety Riding Department Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky, dalam acara kampanye safety riding kerjasama AHM dan Kompas.com, menekankan pentingnya edukasi tentang sepeda motor listrik.
"Kita sosialisasikan edukasi melalui media. Kita perlu mengenal karakter motor EV, karena EV beda. Tidak ada suara, getaran minim, kan bahaya kalau enggak ngerti itu," kata Johanes Lucky di Jakarta (13/6/2024).
Menurutnya, perbedaan mendasar antara motor listrik dan motor konvensional dapat menjadi sumber bahaya jika pengendara tidak memahami cara kerja dan karakteristik unik motor listrik.
Selain itu, Johanes Lucky menekankan pentingnya mempelajari semua indikator yang ada pada motor listrik.
"Jadi, semua indikator dalam EV harus dipelajari," ujarnya.
Indikator pada motor listrik berbeda dengan motor konvensional, sehingga pengguna harus benar-benar memahami fungsi dan cara kerjanya untuk memastikan keselamatan saat berkendara.
Salah satu tantangan terbesar dengan motor listrik adalah kurangnya suara mesin yang biasanya memberi tanda keberadaan motor di jalan.
"Karena EV tak menghasilkan suara, maka manfaatkanlah klakson biar orang-orang tahu ada motor lewat," kata Johanes Lucky.
Penggunaan klakson menjadi sangat penting untuk memastikan keselamatan, baik bagi pengendara motor listrik maupun pengguna jalan lainnya.
Dengan meningkatnya adopsi motor listrik, kampanye edukasi menjadi sangat penting dalam membantu pengendara memahami perbedaan dan cara aman mengoperasikan kendaraan listrik sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan di jalan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/14/182100215/edukasi-pengendara-motor-listrik-untuk-kurangi-risiko-kecelakaan